BolaStylo.com - Petarung terakhir yang pernah mengalahkan Floyd Mayweather, Serafim Todorov tak seberuntung sang lawan.
Floyd Mayweather kini dikenal sebagai salah satu petinju terhebat sepanjang sejarah tinju modern.
Terlepas dari bagaimanapun tingkahnya, Mayweather memiliki rekor sempurna tak terkalahkan 50-0 hingga dirinya memilih benar-benar pensiun.
Selain memiliki rekor luar biasa di dunia tinju, Mayweather juga menjadi sosok petinju yang bergelimangan harta.
Mayweather kerap memamerkan koleksi barang bermerk hingga uang berkoper-koper yang dimiliknya.
Beda dengan Mayweather yang beruntung dengan hidupnya, orang yang pernah mengalahkannya, Serafim Todorov pun bernasib sebaliknya.
Todorov merupakan petarung yang pernah mengalahkan Mayweather di semifinal Olimpiade 1996.
Usai pertandingan tersebut, Todorov sejatinya mendapatkan tawaran dari para promotor asal Amerika Serikat.
Sayang, petinju Bulgaria itu menolak tawaran tersebut dan keputusan itu mungkin menjadi salah satu yang disesalinya.
Pasalnya, penolakan itu membuat promotor itu beralih menawari Mayweather dan akhirnya membuka jalan kesuksesan bagi sang lawan.
Setelah menolak promotor tersebut, Todorov malah memiliki karier yang kurang beruntung.
Ia sempat berniat beralih negara karena merasa tak didukung oleh Bulgaria namun usaha itu gagal.
Todorov sendiri akhirnya mundur dari dunia tinju pada 2003.
Ia sempat kembali ke atas ring pada tahun 2015 di usia 46 tahun dan menaklukan Aleksander Chukaleiski dalam sebuah kontes tinju di kelas welterweight.
Meski begitu,ia tak menikmai karier bergelimang harta layaknya Mayweather.
Sebuah berita menuturkan jika penakluk terakhir Mayweather itu hidup di sebuah unit sederhana di daerah Paardzhik, Bulgaria bersama istr, putra dan menantunya.
Ia sendiir harus hidup dengan melakukan berbagai pekerjaan seperti menjadi sopir, penjaga toko bahan makanan dan juga pabrik sosis.
Melihat nasib mantan penakluknya itu, Mayweather pun sempat kaget.
Menurutnya, Todorov adalah lawan yang hebat dan ia terkejut mengapa orang sepertinya tidak menjadi pelatih.
Ia pun berharap yang terbaik untuk mantan lawannya tersebut.
"Aku harap yang terbaik untuknya, aku tidak tahu mengapa dia tidak menjadi pelatih tinju, karena saat itu ketika kami bertarung, dia sudah lebih tua dari aku," tutur Mayweather pada Wprld Boxing News.
Source | : | Sportbible |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR