Hormon tersebut disuntikkan ke ayam agar unggas tersebut lebih cepat tumbuh besar.
Efek dari penggunaan hormon dalam daging ayam secara tidak langsung berdampak terhadap orang yang mengonsumsinya.
Baca Juga: Dianggap Bahaya, Santan Punya 3 Manfaat Hebat untuk Kesehatan
Bahaya mengenai bahaya mengonsumsi daging ayam yang disuntik hormon juga pernah disampaikan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI) Agustin Kusumayati dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut Agustin, konsumsi ayam yang disuntik hormon dapat memengaruhi hormon anak laki-laki yang masih dalam masa pertumbuhan.
"Kalau anak kita laki-laki suka sekali makan ayam yang gemuk-gemuk, sementara ayam di peternakan disuntik hormon, dan hormonnya itu hormon perempuan (estrogen), jangan heran penisnya bisa menjadi kecil," kata Agustin, dikutip dari Kompas.com, Jumat (18/12/2020).
Baca Juga: 10 Kehebatan Minyak Kelapa Murni, Salah Satunya Cegah Penyakit Jantung
Tak hanya itu, menurut Agustin, hal tersebut juga bisa membuat perilaku anak laki-laki menjadi seperti perempuan.
Adapun bagi anak perempuan, terlalu banyak konsumsi ayam yang disuntik hormon dapat mempercepat datangnya haid.
"Misalnya sekarang ada anak-anak usia 9 tahun yang sudah haid. Padahal biasanya umur 11 atau 12 tahun," kata Agustin.
Baca Juga: Diet Apel Bisa Turunkan Bobot 10 Kg dalam Seminggu, Begini Caranya
Meskipun dilarang, Agustin menduga masih ada peternak yang menyuntikkan hormon tersebut. Sayangnya, tidak mudah membedakan ayam yang disuntik hormon ataupun yang tidak.
Namun, biasanya, ayam yang disuntik hormon adalah ayam negeri dan secara fisik terlihat gemuk.
Tak hanya ayam, hewan ternak lain, seperti sapi, juga bisa disuntik hormon. Namun, menurut Agustin, jumlah kasusnya sangat sedikit jika dibanding ayam.
Selain itu, menurut Agustin, ayam yang diberi suntikan tersebut bisa saja ditemukan di pasar tradisional ataupun swalayan.
Agustin pun meminta konsumen untuk lebih pandai memilih makanan yang akan dikonsumsi.
View this post on Instagram
Source | : | kompas |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR