Dari data yang dihimpun Japan Times, Hana Kimura bunuh diri karena ia mengalami perundungan secara daring.
Pada Kamis (17/12/2020), seorang pria berusia 20-an dirujuk ke jaksa oleh polisi Tokyo karena diduga memposting pesan kebencian terhadap Hana Kimura di media sosial.
Baca Juga: Bedah Cara Bertarung Khabib & Islam Makhachev, Sang Pelatih Tarik Kesimpulan Tak Terduga
Pria dari Prefektur Osaka tersebut diduga telah melakukan penindasan terhadap Kimura di Twitter dengan secara anonim dan berulang kali memposting komentar jahat, seperti pertanyaan "Hei, kapan kamu akan mati?", menurut sumber investigasi.
Menanggapi kematian Kimura, pemerintah merevisi peraturan kementerian pada bulan Agustus untuk memungkinkan korban cyberbullying meminta operator media sosial untuk mengungkapkan nomor telepon pelaku yang memposting komentar yang melecehkan.
Lebih lanjut, pemerintah berencana menyederhanakan prosedur bagi korban untuk mendapatkan informasi pengguna media sosial tersebut.
Baca Juga: Lama Menghilang, Petarung MMA Bikin Master Tai Chi KO dengan Sekali Pukul
Pria tersebut, yang telah mengakui tuduhan cyberbullying, mengatakan kepada polisi selama diinterogasi bahwa dia "ingin membalas (Kimura) setelah melihatnya secara verbal melecehkan seorang pria (anggota pemeran) di acara Terrace House."
Polisi mengatakan Kimura menerima lebih kurang 300 pesan kebencian dari sekitar 200 akun, dan mereka yakin pesan itulah yang membuatnya bunuh diri.
Proses pidana kini harus dijalani pria asal Osaka tersebut karena komentarnya sangat jahat, menurut seorang sumber.
Source | : | Japan Times |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR