"Jadi itulah alasannya saat saya bekerja di lapangan orang dapat memiliki saya. Tetapi saat di rumah, saya mencoba mengunci segalanya," lanjut pria yang kini menjabar manajer Persija.
Demi menjaga kehidupan pribadinya, Bepe melakukan beberapa cara termasuk menolak tawaran wawancara yang datang kapanpun tanpa tahu waktu.
Bepe akan memberi batasan waktu untuk masalah kerjaan dan waktu untuk keluarga.
"Karena terkadang media mencoba menghubungimu kapanpun mereka mau. Mereka ingin wawancara, tetapi saya tidak akan melakukan wawancara seperti itu."
"Jadi itulah sebabnya saya bisa menulis. Jadi ketika media atau orang lain menulis di email menanyakan sesuatu, maka saya akan membalasnya dalam dua hari. Tetapi apabila itu menelfon di atas jam enam atau semacamnya, itu tidak akan saya jawab. Karena saya tahu bahwa saya harus berhasil, saya harus menjadi keluarga," imbuhnya.
Selain itu, untuk menjadi pesepak bola yang sukses, Bepe mencoba menahan segala godaan yang ada dan fokus dalam kariernya.
"Itu sudah terjadi sejak 2003. Kala itu saya masih muda dan begitu banyak gangguan dari orang-orang karena ketika anda mulai tinggal di Jakarta, apapun yang diinginkan pasti akan ada semua," tuturnya.
"Jadi saya mulai membuat keputusan karena saya ingin menjadi pesepakbola yang sukses."
Dengan polanya menjaga privasi dan fokus menahan godaan tersebut, Bepe menjaga dirinya dan bisa konsisten dalam kariernya sebagai pesepak bola hingga akhirnya pensiun pada 2019.
Bepe sendiri terhitung menjadi pesepak bola yang sukses di Indonesia, kini setelah pensiun Bepe bisa melakukan banyak hal yang dulu tak bisa dia lakukan.
View this post on Instagram
Source | : | YouTube,BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR