BolaStylo.com - Legenda UFC, Georges St-Pierre siap mewujudkan mimpi ayah Khabib Nurmagomedov, Abdulmanap Nurmagomedov yang kandas terkubur.
Ayah Khabib Nurmagomedov, Abdulmanap Nurmagomedov telah meninggal dunia pada 3 Juli 2020 karena terpapar covid-19 dan mengalami komplikasi penyakit jantung.
Sesaat sebelum meninggal dunia, Abdulmanap dalam perjalanan mendampingi persiapan Khabib Nurmagomedov melawan Justin Gaethje pada UFC 254 (25/10/2020).
Namun siapa sangka, Abdulmanap harus menghembuskan nafas terakhir sebelum melihat putranya mempertahankan gelar juara kelas ringan UFC dan mengukir rekor 29-0.
Padahal, sejatinya Abdulmanap bermimpi mengantarkan Khabib menjadi juara tak terbantahkan 30-0 dengan pertarungan terakhir melawan legenda UFC, Georges St-Pierre (26-2).
Alhasil, mimpi besar itu pupus begitu saja tanpa diperjuangkan setelah The Eagle menyatakan pensiun usai mengalahkan Justin Gaethje pada UFC 254.
Baca Juga: McGregor Pikir Khabib Nurmagomedov Harus Segera Disingkirkan dari UFC!
Bagaimana tidak? Khabib Nurmagomedov mengaku memutuskan pensiun karena telah berjanji kepada ibunya untuk tidak bertarung lagi selepas kematian ayahnya.
Sesaat sebelum mengumumkan pensiun, Khabib Nurmagomedov terlihat penuh emosional ketika menangis di lantai oktagon.
Hal tersebut dipercayai merupakan keinginan Khabib yang mewujudkan mimpi ayahnya untuk melawan Georges St-Pierre yang bertentangan dengan janji kepada ibunya.
Bahkan seperti yang dikutip dari BJPENN, Charles Oliveira mengklaim mendapat kabar dari rekan Khabib bahwa sang juara menangis di makam ayahnya dengan bersumpah tidak akan bertarung lagi.
Baca Juga: Mental Baja Khabib Buat Presiden UFC Hanya Butuh 5 Menit Untuk Ngobrol
Sampai saat ini, The Eagle sama sekali tak terlihat untuk ingin comeback (bertarung kembali) ke UFC dengan rangkaian kesibukannya sebagai seorang pebisnis.
Di sisi lain, sosok yang diinginkan Abdulmanap untuk melawan Khabib kembali memberikan respon terkait kemungkinan pertarungan impiannya.
Sebelumnya, GSP pernah mengklaim bahwa keputusan bertarung ada di tangan Khabib.
Jika juara kelas ringan itu ingin pensiun maka tidak akan terjadi, dan jika dia menginginkannya maka segera negosiasikan dengan pihak UFC.
Kini, GSP muncul kembali dengan pernyataan yang berbeda dan bernada menantang balik sang juara bertahan untuk keluar dari masa pensiun mereka.
Baca Juga: UFC 257 Makin Mepet, Khabib Nurmagomedov Nyaris Bentrok dengan McGregor
"Itu membuat saya bersemangat, kawan, Khabib Nurmagomedov lebih besar dariku," kata Georges St-Pierre dikutip dari BJPENN.
Bahkan, GSP menyatakan sedikit persyaratan dan strategi jika The Eagle benar-benar tertarik untuk comeback hanya melawan dirinya.
"Khabib lebih besar dari saya, dia mungkin (harus) memotong berat badan dibanding saya, dan saya juga lebih tua darinya, dia juga masih aktif bermain (bertarung).
Baca Juga: Demi Khabib Vs McGregor 2, Presiden UFC Menggali Mimpi Abdulmanap yang Dibawa Mati
"Kita perlu mengetahui medan pertarungannya, itu salah satu prinsip seni perang.
"Saya perlu memahami jika saya bertarung di tempat yang dia tahu medannya dan saya tidak, itu akan menjadi keuntungan baginya, dan sekarang ini untung buat dia.
"Saya tidak memiliki struktur untuk dilatih, dia punya, jadi perlu ada kompromi di kedua sisi untuk membuat pertarungan ini terjadi.
Medan yang dimaksudkan GSP di sini mengacu pada kelas berat yang sering dimainkan oleh mereka berdua.
Baca Juga: Jauh Dari UFC, Khabib Nikmati Pensiun dengan Pamer Skill Sepak Bola ke Legenda AC Milan
Selama ini, Khabib Nurmagomedov menjadi juara tak terbantahkan di kelas ringan (155 pound).
Sementara Georges St-Pierre dulu aktif bertarung di kelas menengah walter (170 pound) dan kelas menengah (185 pound).
Dari pernyataannya, Georges St-Pierre ingin duelnya melawan Khabib Nurmagomedov berlangsung minimal di kelas berat menengah walter.
Hal ini dikarenakan GSP sudah lama tak aktif sebagai petarung sejak pensiun pada akhir 2017 silam.
Baca Juga: GSP Tidak Mengakui Khabib Nurmagomedov Sebagai Petarung Terbaik UFC
View this post on Instagram
Source | : | bjpenn.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR