BolaStylo.com - Eks ganda campuran Indonesia, Debby Susanto mengungkap secuil perjuangan awalnya semasa menjadi pebulu tangkis.
Debby memang kini telah pensiun, namun nama dan prestasinya tentu masih begitu diingat oleh para penggemar bulu tangkis Indonesia.
Namun, tahukah kamu di balik deretan prestasinya di dunia bulu tangkis, Debby pernah mengalami masa-masa perjuangan yang begitu keras.
Secuil kisah perjuangan Debby itu diungkapnya saat menjawab pertanyaan netizen di sesi tanya jawab pada story Instagramnya.
Salah satu netizen bertanya tentang apakah daftar PB Djarum (klub yang pernah menaungi Debby) di usia 16 tahun masih memungkinkan.
Debby pun menjawab jika dia juga masuk klub di usia 16 tahun dan memiliki perjalanan yang tak mudah.
"Aku masuk Djarum itu taruna ke dua loh, 16 mau 17 tahun, kalau nanya telat nggak? telat banget karena yang lain udah dari usia 12 tahun, bahkan ada yang dari usia 10 tahun udah di Djarum," tulis Debby.
"Aku ke Jakarta aja setelah lulus SMP, 15 tahun sangat-sangat teat banget, karena pertama ke Jakarta aja sama anak usia 10 tahun. Aku kalah telak, nggak bisa ngimbangin," lanjutnya.
Meski terhitung telat, Debby mengakui jika prosesnya dalam meniti karir di dunia bulu tangkis terhitung cepat.
"Tapu proses aku terhitung cepat loh, 4 tahun dari Palembang ke Jakarta aku bisa masuk pelatnas," ungkap Debby.
Tentu keberhasilan Debby masuk pelatnas itu didapatnya lewat kerja keras yang begitu ekstra.
Debby mengakui jika bekerja dan berlatih keras lebih dari orang lain.
"Caranya? kerja keras melebihi yang lain, aku selalu latihan tambahan setiap hari buat mengejar teman-teman yang lainnya," tulis Debby.
Awal masuk Djarum, Debby mengakui jika dia kerap kali kalah, namun karena kerja kerasnya kemampuannya pun terus naik hingga akhirnya menjadi juara di Kejurnas.
"Aku inget pas pertama kali masuk Djarum, aku selalu kalah lawan siapapun. Jadi setiap jam 4.30 pagi aku bangun duluan untuk latihan tambahan diem-diem. Terus selesai latihan aku akan balik asrama terakhir karena aku tambahan dulu, gitu juga pas latihan sore. Jadi sehari aku tiga kali latihan tambahan dan itu tiap hari. Sampai akhirnya aku bisa imbangin teman-teman yang lain dan di tahun 2006, 2007 aku selalu juara Kejurnas," jelasnya dengan emoticon senyum di akhir tulisan.
Dilansir dari laman resmi PB Djarum, lewat prestasinya di level nasional itulah, Debby kemudian dipanggil ke pelatnas PBSI pada tahun 2008.
Dari cerita Debby tersebut, terlihat jika usaha dan kerja keras adalah kunci keberhasilan.
Terlepas dari cerita Debby, pebulu tangkis asal Palembang itu behrasil mempersembahkan dua kali emas SEA Games 2013 dan 2015, juara All England 2016, Korean Open Superseries 2017 dan masih banyak lagi lainnya.
View this post on Instagram
Source | : | |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR