BolaStylo.com -Pelatih asal Spanyol, Eladio Antonioi R.R mengungkap salah sat faktor yang membuat program sepak bola ala Spanyol sulit diterapkan di Indonesia.
Antonio merupakan pelatih Spanyol yang melatih akademi sepak bola La Liga di Jakarta.
Dilansir dari KompasTV, Antonio bertugas mengasah kemampuan anak-anak yang menuntut ilmu di akademi tersebut lewat program ala sepak bola Spanyol.
Menu latihan yang diberikan bahkan langsung berasal dari La Liga Spanyol.
Dalam menu latihan tersebut, sejatinya ada kemiripan antara sepak bola Indonesia dan sepak bola ala Spanyol.
"Semua program yang dijalankan dipantau dari LaLiga Spanyol," kata Eladio.
"Mereka mengatur program untuk diterapkan di akademi ini," ujarnya.
Sayang program itu tak bisa maksimal karena berbagai faktor salah satunya soal budaya makan di Indonesia.
Eladio menyoroti kebiasaan anak didiknya yang kurang disiplin menjaga pola makan menjadi biang kerok sulitnya menerapkan program ala Spanyol secara sempurna.
Aalagi, orang Indonesia cenderung suka makan gorengan yang ternyata menjadi makanan yang menghancurkan program latihan.
"Di Indonesia, tidak bisa dijalankan sempurna karena anak-anak makan dan minum di rumah masing-masing," ucap Eladio.
"Apalagi terkait budaya, di Indonesia anak-anak itu suka makan gorengan, ya gorengan," tuturnya.
Karena kebudayaan yang berbeda itulah, Eladio harus memilah mana pola yang bisa diterapkan di Indonesia mana yang tidak.
"Maka dari itu, saya harus lihat apa yang bisa diterapkan akademi di Indonesia," kata Eladio.
Tak cuma Eladio, pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae Yong juga sempat menyoroti budaya makan gorengan tersebut.
Shin menegaskan anak asuhnya tidak boleh sama sekali makan gorengan demi bisa membentuk energi otot.
Shin memang merupakan pelatih yang menargetkan memperbaiki fisik pelatih Timnas Indonesia dan level usia yang ditanganinya agar memiliki ketahanan bermain lebih lama di lapangan.
View this post on Instagram
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR