Faktor ekonomi ini dan keterbatasan fasilitas rumah sakit saat Aprilia lahir, memaksanya mengalami hipospadia selama 28 tahun.
Bahkan saat kecil, Aprilia harus ikut bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Dia membantu ibunya berjualan pisang goreng dengan berjalan kaki.
Terkadang ikut membantu ayahnya mencangkul di ladang hingga memanjang dan mengupas pohon kelapa.
Beruntung Aprilia mengenal olahraga voli yang pelan-pelan membantunya memperbaiki perekonomian keluarga.
Aprilia mulai menekui voli saat duduk di bangku SMP atau sekolah menengah pertama.
Dia juga sempat bermain bulu tangkis dan basket.
Saat memasuki bangku SMA, Aprilia mulai serius dengan voli dan mulai mengikuti kejuaraan.
Baca Juga: Ini Penampilan Baru Aprilia Manganang Usai Dipastikan Sebagai Laki-laki, Keren Abis
Source | : | kompas,BolaStylo |
Penulis | : | Rara Ayu Sekar Langit |
Editor | : | Rara Ayu Sekar Langit |
KOMENTAR