BolaStylo.com - Masyarakat Tanah Air tengah dibuat geram dengan keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang 'memaksa' Indonesia mundur dari gelaran All England 2021.
BWF dinilai sudah berlaku tidak adil usai 'memaksa' tim Indonesia mundur dari All England 2021 padahal belum selesai menjalani pertandingan babak pertama.
Pasca laga Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, seluruh tim Indonesia dijemput petugas kesehatan setempat dan dibawa ke hotel tempat menginap.
Tim Indonesia dipaksa harus menjalani isolasi mandiri selama 10 hari, setelah kabar menyebutkan mereka satu pesawat dengan penumpang positif Covid-19.
Ricky Soebagja melalui penjelasannya menyebut bahwa isolasi mandiri itu dilakukan karena sudah menjadi protokol kesehatan yang diterapkan Pemerintah Inggris.
Baca Juga: Wakil Indonesia Dipaksa Mundur, All England, Shame On You Trending
Terkait siapa penumpang yang positif terpapar Covid-19, Ricky mengaku tidak tahu karena Pemerintah Inggris tidak mau memberi informasi.
Keputusan untuk isolasi mandiri selama 10 hari tentu berdampak buruk bagi tim Indonesia, jelas mereka seperti dipaksa mundur dari All England 2021.
Padahal sebelumnya tim India dan Denmark yang dipastikan anggotanya positif terpapar Covid-19 masih diberi kelonggaran untuk wakilnya tetap bertanding.
Pada Selasa (16/3/2021) dikabarkan terdapat tujuh orang yang dinyatakan positif Covid-19, empat dari tujuh yang terpapar merupakan rombongan tim bulu tangkis India.
Baca Juga: All England Open 2021 - Lawan Indonesia di Babak Kedua Menang WO
Sementara itu di tim Denmark, salah satu staf pelatih mereka dinyatakan positif terpapar virus corona, kondisi ini membuat dimulainya turnamen mundur dari jadwal sebelumnya.
Insiden ini menarik perhatian para netizen Tanah Air, tentu tidak terima dengan keputusan yang diambil BWF.
Indonesia dinilai tidak diperlakukan dengan adil, berbeda dengan tim India dan Denmark yang wakilnya masih diperbolehkan bermain dan tidak dipaksa mundur meski ada kasus positif.
Meski begitu, Ricky Soebagja melalui penjelasannya telah menyebut jika kasus tim Indonesia berada langsung di bawah pengawasan Pemerintah Inggris lewat badan khusus Covid-19.
Hal yang sama juga diutarakan oleh pebulu tangkis spesialis ganda putri Indonesia, Greysia Polii melalui sebuah tulisan yang diunggah pada akun Instagram pribadi.
Greysia menilai BWF tidak dapat berbuat banyak karena perintah isolasi mandiri langsung dari Pemerintah Inggris.
Sementara kasus tim lain masih berada di bawah pengawasan BWF, sehingga dapat dimaklumi jika federasi tidak dapat berbuat banyak untuk Indonesia.
"Kita itu dapat warningnya dari GOVERNMENT UK, sedangkan mereka yang positif kemarin itu under rules BWF," tulis Greysia.
Baca Juga: Ini Duduk Perkara yang Bikin Seluruh Wakil Indonesia Harus Mundur dari All England Open 2021
"BWF mungkin gakbisa bantu banyak karena tim Indonesia itu di warning langsung dari negara ini (Inggris) kita juga gak bisa apa-apa.
"Namanya juga aturan negara, gak ada pilihan selain mematuhi aturan negara ini." imbuhnya.
Meski begitu, Greysia tetap menuntut BWF untuk dapat bertanggung jawab atas insiden yang membuat Indonesia mengalami kerugian yang amat sangat.
Ia berharap BWF mengetahui letak permasalahan sekaligus memberi perlindungan bagi para atlet yang bertanding di All England 2021.
View this post on Instagram
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR