Pasalnya, tim Indonesia menjadi salah satu tim kuat yang difavoritkan menjuari turnamen ini.
Harapan itu seolah dipupus begitu saja akibat "pengusiran" paksa dengan alasan covid-19.
Di sisi lain banyak pebulu tangkis yang tak terima dengan keputusan ini karena banyak kejanggalan yang membuat mereka merasa diperlakukan tak adil.
Pertama, sebelumnya ada pemain dan oficial tim negara lain yang dites positif tapi pihak penyelenggara memilih mengundur pertandingan dan melakukan tes ulang.
Usai dites ulang mereka dipastikan negatif dan bisa bermain.
Tapi, tim Indonesia justru langsung dipaksa mundur meski semua atletnya dipastikan negatif hanya karna satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19.
Kedua, jika memang Inggris memiliki aturan yang begitu ketat, kenapa pihak BWF tidak menerapkan sistem bubble seperti Thailand pada Janurai silam.
Sehingga, para pebulu tangkis yang ikut kompetisi sudah dikarantina dulu dan dipastikan sehat.
Ketiga, mengapa hanya tim Indonesia yang dipaksa mundur sementara satu tunggal putri asal Turki yang ikut penerbangan sama, Neslihan Yigit tetap diperbolehkan bermain.
Deretan fakta itu membuat penggemar bulu tangkis kecewa.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR