BolaStylo.com - Pecatur Internasional pemilik akun GothamChess, Levy Rozman, bisa hidup tenang setelah polemik Dadang Subur alias Dewa Kipas berakhir.
Akun Dewa Kipas yang dimiliki oleh Dadang Subur di situs Chess.com beberapa pekan belakangan ini menyita perhatian publik.
Sosok Dewa Kipas namanya menggegerkan dunia maya setelah mengalahkan pemilik akun GothamChess sekaligus master catur Internasional, Levy Rozman.
Selain berkat kemenangan atas GothamChess, Dewa Kipas viral karena menang dalam 27 laga beruntun.
Baca Juga: Dicap Mata Duitan, GM Irene Sukandar Beri Jawaban Usai Terima Duel Rp150 Juta Lawan Dewa Kipas
Akurasi langkah Dewa Kipas di situs Chess.com juga sangat akurat dan konsisten.
Pada rentang 22 Februari hingga 2 Maret, Dewa Kipas mencatatkan akurasi langsung berkisar di angka 90 hingga 99 persen!
Namun, kenyataan pahit harus didapat Dewa Kipas setelah mengalahkan GothamChess dan popularitasnya melejit.
Baca Juga: Link Live Streaming GM Irene Sukandar Vs Dewa Kipas, Duel Rp300 Juta!
Akun Dewa Kipas diblokir tidak lama setelah memenangi pertandingan melawan GothamChess.
Menurut pihak Chess.com, akun Dewa Kipas diblokir karena mereka curiga telah terjadi kecurangan untuk meraih kemenangan.
"Kami tidak pernah memblokir akun berdasarkan jumlah laporan dari GothamChess atau para fans atau kreator lainnya," tulis pernyataan Chess.com.
"Kebijakan yang kami buat selalu berdasarkan tinjauan dari aturan fairplay Chess.com."
Diblokirnya akun Dewa Kipas membuat putra Dadang Subur, Ali Akbar, tak terima dan menceritakannya di dunia maya.
Unggahan Ali sontak membuat warganet Indonesia beramai-ramai menyerang GotchamChess maupun Chess.com sebagai pembelaan terhadap Dewa Kipas.
Baca Juga: Polemik All England 2021 Berlanjut, Wakil Inggris Terima Ancaman Pembunuhan
Tak tahan diserang warganet Tanah Air, GothamChess bahkan sampai mengunci media sosialnya.
Ia juga menyembunyikan video YouTube-nya dari akses warganet Indonesia.
Ali sendiri sebenarnya sudah meminta warganet untuk tidak lagi merundungi GothamChess dengan cacian dan makian.
Baca Juga: All England 2021 - Pesan Greysia Polii untuk Netizen Indonesia yang Kelewat Barbar
Sebab, menurut Ali, GothamChess tak tenang gara-gara kisruhnya dengan Dewa Kipas.
Akan tetapi, masih banyak warganet yang terus menyerang GothamChess.
"Hidup Levy udah enggak tenang, biarlah semua berakhir," kata Ali.
Kini, kisruh dunia olahraga catur yang menyeret sosok Dewa Kipas telah berakhir.
Dewa Kipas sudah menunjukkan keterampilannya bermain catur dengan melawan Grand Master (GM) Irene Kharisma Sukandar dalam duel persahabatan.
Laga Dewa Kipas melawan Irene Kharisma menggunakan aturan format empat babak dengan waktu berpikir per babaknya 10 menit.
Masing-masing pemain berkesempatan menggunakan bidak hitam dan putih sebanyak dua kali.
Baca Juga: All England 2021 - Jadwal Kepulangan Marcus/Kevin dkk di Indonesia Berubah
Pertarungan Dewa Kipas vs Irene Sukandar berlangsung di studi podcast milik Deddy Corbuzier pada Senin (22/3/2021).
Hasilnya, Dewa Kipas harus mengakui ketangguhan Irene Sukandar.
Kemenangan Irene Sukandar menjadi angin segar bagi GothamChess.
Baca Juga: Belajar dari Polemik All England 2021, PBSI Kirim 8 Pemain ke Orleans
Kini, GothamChess berani membuka akun Twitternya dan berinteraksi dengan warganet Indonesia.
Ia juga berencana membuka kembali akses warganet Indonesia ke kanal YouTube miliknya.
"Indonesia yang terhormat. In merupakan perjalanan yang menyenangkan, tapi sekarang telah berakhir," tulis GothamChess.
Baca Juga: Lihat Fajar Alfian Sindir All England Open 2021, Begini Komentar Ganda Putra Korea Selatan
"Anda bisa mempercayai kebenaran atau bersembunyi darinya."
"Saya akan segera membuka kembali saluran YouTube saya. Jangan ragu untuk menikmati video saya sehingga Anda bisa mengalahkan teman Anda dalam catur. Damai dan cinta," imbuhnya.
Dewa Kipas dipastikan tetap mendapatkan uang tunai sebesar Rp100 juta meski kalah dari Irene Sukandar.
Sementara itu, Irene Sukandar selaku pemenang berhak membawa pulang uang sebesar Rp200 juta.
View this post on Instagram
Source | : | |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR