BolaStylo.com - Mantan kiper Manchester United, Roy Carroll ternyata memiliki kisah menyedihkan usai tak lagi bergabung dengan Setan Merah.
Roy Carroll pernah menjadi bagian Manchester United pada tahun 2001-2005 dan kemudian pindah ke West Ham United pada Juli 2005.
Sayang, kebersamaannya bersama West Ham United membuatnya mengalami masalah yang berakhir merusak hidupnya.
Di tahun 2006, Carroll harus menggadapi cedera punggung yang memaksanya istirahat dalam waktu yang panjang.
Menepi dari lapangan rupanya membuat Carroll terluka secara mental.
Ia yang tak siap harus menepi dari lapangan dalam waktu lama merasa depresi hingga terjerumus pada alkohol.
"Aku tidak pernah memiliki sebuah cedera yang lama sebelumnya dan pelan-pelan aku masuk ke dalam lubang yang lebih dalam dan aku secara mental tidak siap untuk itu," tuturnya pada Daily Mail.
"Aku hanya diam di dalam sebuah ruangan yang gelam dan minum-minum (dalam intensitas) yang berat. Aku tidak punya pertolongan dari luar, tidak ada yang tahu apa yang salah denganku karena aku tidak pernah bicara tentang itu," jelasnya.
Carroll menceritakan jika semua orang melihatnya dengan anggapan yang salah.
Semua orang melihatnya sebagai pria bahagia, padahal Carroll menyimpan rasa depresi hingga kerap membenturkan kepala ke tembok dan minum-minum demi membuat dirinya lebih baik.
"Semua orang berpikir aku adalah pria terbahagia di dunia tapi aku akan pulang ke rumah, menutup pintu dan membenturkan kepalaku ke dinding, minum beberapa kali untuk mencoba dan lupa," tuturnya.
"Untukku, itu untuk menyingkirkan depresi, kamu harus minum banyak dan melupakan tentang itu. Esok harinya itu menjadi lebih parah dan kalian kembali minum-minum, itu tidak bekerja," tambah Carroll.
Carroll menceritakan jika kecanduannya pada alkohol terus membayanginya meski sudah pindah klub.
Tapi, kebiasaanya sebagai peminum berat baru akan muncul jika dia punya waktu luang.
"Ketika aku memiliki sebuah klub, aku selalu memiliki pemikiran untuk tidak minum sehari sebelum pertandingan. Ketika aku berhenti bermain dan siapapun tidak mengingikanku, aku hampir minum setiap hari," kenang Carroll.
Eks kiper MU itu bahkan menyatakan jika dia mungkin bisa mati karena kebanyakan minum.
"(Kebiasaan) minumku gila, jika aku tidak berhenti, aku tidak akan di sini hari ini. Aku tidak berpikir tubuhku bisa menahan itu," jelas Carroll.
Untungnya, saat kondisi kecanduannya semakin parah, orang-orang terdekatnya memintanya pergi melakukan rehabilitasi.
Meski merasa tak ada yang salah dengannya, Carroll tetap pergi melakukan perawatan rehabilitasi.
Dan untung saja, setelah melakukan proses itu ia kini sudah mampu menangani kecanduannya pada alkohol.
Meski begitu, Carroll mengaku masi belum berhasil mengatasi depresinya secara keseluruhan.
Kadang-kadang, rasa depresi itu akan kembali muncul jika kondisi buruk terjadi pada karirnya.
Tapi, Carroll merasa itu adalah risiko dari pekerjaannya sebagai pesepak bola.
View this post on Instagram
Source | : | Marca |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR