"Dua minggu sebelum menandatangani kontrak dengan Madrid, di sini di Brasil, Vinicius mengatakan dia adalah penggemar Barcelona, bahwa idolanya adalah Neymar dan bahwa Messi lebih baik daripada Cristiano.Kemudian dia mengatakan apa pun yang dia inginkan ketika dia sudah berada di Madrid," terang Cury.
Cury menjelaskan jika awalnya sang agen memastikan tidak akan ada kesepakatan yang berubah meski perwakilan Real Madrid datang pada Vinicius, tapi semua berakhir dengan pahit dan pengkhianatan.
"Para agen kembali ke Barcelona, menutup kesepakatan definitif dengan kami, menjabat tangan kami. Lalu mereka menghilang dan mengkhianati kami."
Aksi agen Vinicius yang menghianati Barcelona ini berakhir dengan cukup Ironi.
Pasalnya, Real Madrid menurut Cury sempat ragu apakah mereka tepat merekrut Vinicius, sementara Barcelona justru kehilangan pemain yang diinginkannya.
Tapi, keraguan Madrid itu kini jelas sirna, pasalnya Vinicius menjadi pemain muda yang menjanjikan di lini depan.
Vinicius berhasil menjelma menjadi pemain yang dipuji dan memuaskan ekspektasi Zidane beberapa waktu lalu saat dimainkan.
Source | : | Marca |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR