BolaStylo.com - Presiden UEFA, Aleksanser Ceferin diduga telah memperkaya diri dengan memanfaatkan jabatan selama pandemi Covid-19 lewat kebijakan pemotongan gaji.
Isu miring terkait Aleksander Ceferin ini mencuat dan ramai diperbincangkan di media sosial pada Jumat (23/4/2021) pagi waktu Indonesia.
Aleksander Ceferin merupakan sosok penentang sekaligus pentolan UEFA yang mengeluarkan kebijakan keras terhadap klub dan pemain peserta European Super League.
Munculnya liga sempalan itu diklaim karena kompetisi sepak bola yang digagas UEFA di bawah kepemimpinan Aleksander Ceferin telah usang.
Khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang mengakibatkan sejumlah klub merugi, termasuk klub-klub besar daratan benua biru.
Baca Juga: Bicara Soal Super League, Pelatih Barcelona Sindir UEFA Tapi Setujui Cuitan Pique
Hal itulah yang membuat sejumlah klub seperti Real Madrid, Barcelona, Juventus hingga Manchester United mendirikan European Super League.
Dilansir BolaStylo.com dari Vozpopuli, cara jahat Ceferin memperkaya diri lewat jabatannya adalah dengan cara menaikkan pendapatan untuk dirinya sendiri.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR