"Apa yang aku lakukan di tahun lalu memberikan dorongan harga diri (kepercayaan diri) yang besar," tuturnya pada MotoGP.com.
"Tapi, ketika aku tiba di Qatar, aku mendapatkan sebuah keterkejutan besar, karena kami sadar bahwa yang lain telah meningkan dan kami tidak," lanjutnya.
Morbidelli juga sadar jika kehilangan waktu di aspek tertentu membuatnya kesulitan untuk bersaing di balapan.
Di tengah situasi yang kurang baik dan hanya menuai podium saat di Jerez, Morbidelli mengaku ingin punya kemampuan seperti Valentino Rossi.
Bukan dalam segi balapan, tapi dalam optimisme mengatasi masalah di situasi sulit.
Ia ingin seperti Rossi yang bisa tetap positif di situasi yang kurang baik sekalipun.
"Ya, aku punya sebuah balapan yang bagus di sana. Menjadi satu tim dengan Valentino Rossi adalah hal yang bagus, dia adalah bintang yang luar biasa dan aku belajar banyak darinya bagaimana bersikap di situasi yang buruk. Aku ingin memiliki kemampuannya untuk tetap positif di situasi sulit dan juga bagaimana menangani untuk melewatinya. Aku jelas belajar banyak darinya, tapi aku ingin mencoba Yamaha M1 baru, merasakan bagaimana itu dikendarai. Aku ingin loncat ke kapal yang sama seperti yang lain," jelas Morbidelli.
Morbidelli memang menjadi satu-satunya pembalap Yamaha yang masih menggunakan motor lawas YZR-M1 2019.
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR