Itulah awal runtuhnya mimpi Inggris untuk menyambut kehadiran kembali kehormatan sepak bola.
Dalam adu penalti, Inggris kalah 4-5 dan biang kegagalan itu adalah Gareth Southgate yang saat itu menjadi bek andalan.
Sebagai penendang penalti kelima, ia gagal. Wembley bungkam, Inggris muram. Jerman yang akhirnya ke final dan juara, setelah mengalahkan Republik Ceko.
Seperti pisau menikam jantung, rasa sakit itu diakui Gareth Southgate selalu mengganggunya dan tak bisa hilang.
Kini, sebagai manajer Inggris, ia ingin menebus kesalahan besar yang bersejarah itu, meski tak bisa mengubah masa lalu.
Kemenangan Harry Kane dkk atas Jerman di babak 16 besar Euro 2020 itu, serasa membasuh luka itu, meski tak akan hilang 100 persen.
"Saya merasa senang (karena Inggris menang atas Jerman)," kata Gareth Southgate.
"Saya melihat di layar lebar, David Seaman ada di sana. Teman satu tim yang bermain dengan saya (saat lawan Jerman di Euro 1996). Saya tak bisa mengubah masa lalu. Maka, itu akan selalu menyakitkan," tambahnya.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR