Sehingga, ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan kali ini dan mencoba melupakan keraguannya.
"Tapi seiring waktu, saya coba melupakan pikiran itu. Sekarang saya sudah lebih lepas dan siap menghadapinya karena saya berpikir kalau saya menyia-nyiakan kesempatan tahun ini, belum tentu saya bisa punya kesempatan lagi di tahun 2024 nanti," lanjut Gregoria.
Sebelumnya, ketika simulasi Olimpiade Tokyo 2020 yang diselenggarakan PBSI ia berhadapan dengan tunggal puteri muda, Ester Warumi Tri Wardoyo.
Dalam pertandingan simulasi tersebut, Gregoria harus tunduk dari Ester dengan skor 12-21, 21-13, 13-21.
Dari hasil tersebut, performa permainan pebulutangkis peringkat 23 dunia itu terlihat menurut dan sepertinya itu membuatnya sedikit kurang percaya diri.
Meski begitu, juara dunia junior 2017 itu kini tengah menempa diri dan masih dalam proses pengembangan oleh PBSI untuk program pelatihan yang berat seperti Latihan fisik, angkat beban dan pola penguasaan permainan di lapangan.
Baca Juga: 17 Tahun Berlalu, Pria Ini Belum Bayar Hutangnya pada Lionel Messi Karena Alasan Sepele
Selain menambah pola pelatihan teknis, dirinya juga masuk ke dalam program laihan non-teknis.
Source | : | badmintonindoensia.org |
Penulis | : | Sumakwan Wikie Riaja |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR