Dalam persiapannya, Jojo dan wakil Indonesia lainnya akan terbang ke prefektur Kumamoto untuk melakukan pelatihan.
Hal ini dilakukan untuk melakukan proses adaptasi dan aklimatisasi yang menurut pebulu tangkis 24 tahun ini memang dibutuhkan.
"Kita pergi duluan untuk training camp di Kumamoto, itu salah satu hal yang menurut saya bagus untuk kita mempersiapkan segala kondisi yang ada di Jepang. Kita bisa adaptasi suasana di sana. Sisanya mungkin hampir sama ya latihannya seperti di Jakarta, tinggal menjaga pikirannya saja," Ungkap Jojo.
Terlepas dari masalah persiapan yang dilakukannya dan para pebulu tangkis Indonesia, Jojo mengaku cukup tegang karena masalah pandemi covid-19.
Mengingat, pandemi ini bisa membuat segalanya berubah dalam sekejap seperti yang terjadi di All England Open 2021 silam.
"Tegang sudah pasti ada tapi saya tegangnya bukan karena apa-apa, lebih karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan dengan kondisi seperti ini. Ambil contoh di All England kemarin, kita sudah di sana, terus tiba-tiba tidak bisa bertanding. Itu cukup membuat down. Makanya saya sekarang lebih berpasarah pada Tuhan, semua sudah ada jalan dari-Nya. Saya berdoa semoga kejadian itu tidak terulang lagi," tutur jojo.
Mengenai targetnya, Jojo mengaku siap berjuang mati-matian mewakili Indonesia apalagi ini adalah Olimpiade pertamanya.
Baca Juga: Terbongkar! Aturan Liga Spanyol Jadi Penghalang Barca Perpanjang Kontrak Messi, Ini Detailnya
View this post on Instagram
Source | : | Badmintonidonesia.org |
Penulis | : | Sumakwan Wikie Riaja |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR