"Untuk latihan sekarang lebih banyak ke teknik, sudah 90% teknik karena sudah mau berangkat. Latihan fisiknya sudah dikurangi," sambung Hendra.
Sementara itu, Ahsan/Hendra menuturkan bahwa Olimpiade kali ini sangat berbeda dengan Olimpiade sebelumnya, mengingat masa pandemi yang masih berlanjut menjadi momok yang menakutkan bagi mereka.
Jadi selain rival yeng terlihat seperti para ganda putra top dunia lainnya, Ahsan juga mewaspadai rival tak kasat mata yakni virus covid-19.
"Olimpiade sekarang pasti berbeda dengan Rio 2016 karena kami sedang ada di situasi pandemi, jadi harus lebih hati-hati dan harus lebih jaga juga kesehatannya. Di sana nanti musuhnya tidak cuma lawan di lapangan tapi juga virus Covid-19 ini. Banyak lah yang akan berbeda," tambah Ahsan.
Meski tak menampik tekanan yang ada, Ahsan/Hendra ingin bermain lepas karena posisi mereka yang tidak terlalu diunggulkan.
Baca Juga: Daftar Pemain dengan Cedera Termahal, Eden Hazard Nomor 1, Anak Kesayangan PSG Tempati Posisi Ini
"Dari segi tekanan juga berbeda. Di 2016 kami sangat diandalkan tapi hasilnya malah kurang baik. Di tahun ini kami tidak terlalu diunggulkan, jadi kami berharap bisa main lebih lepas.
Tapi tekanan tetap ada, mau dianggap seperti turnamen biasa juga tidak bisa karena ini Olimpiade," kata Hendra.
Ahsan/Hendra juga menjelaskan untuk Olimpiade Tokyo nanti mereka berdua tidak ingin terlalu ambisius.
Source | : | badmintonindoensia.org |
Penulis | : | Sumakwan Wikie Riaja |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR