Meski begitu, Susy Susanti melihat ada potensi untuk tunggal putri Indonesia meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020.
"Melihat dari prestasi terakhir, mungkin setahun Jorji (sapaan akrab Gregoria Mariska Tunjung) kurang pertandingan, performanya belum bisa teruji," jelasnya.
"Namun di olimpiade, semua bisa terjadi. Jadi tinggal bagaimana kondisi terakhir nanti.
"Memang kalau dilihat dari prestasi mungkin sedikit berat, tetapi paling tidak kami berharap olimpiade bisa membangkitkan semangat Jorji, paling tidak medali.
Baca Juga: Thailand dan Malaysia Kalahkan Indonesia Soal Partisipasi di Olimpiade Tokyo 2020
Selain itu, Susy Susanti juga merasa bahwa Gregoria Mariska Tunjung dinilai akan menjadi kuda hitam yang mengejutkan pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Kalau dilihat dari kalkulasi, Jorji sebagai kuda hitam di sana," kata peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.
"Namun semoga itu memacu Jorji untuk bisa termotivasi dan bermain terbaik, justru dia tanpa beban itu akan lebih bagus," imbuhnya.
Susy pun menjelaskan mengapa Gregoria Mariska Tunjung bisa disebut sebagai kuda hitam yang kuat.
Baca Juga: Kedatangan Kontingen Bulu Tangkis Indonesia ke Kumamoto Disambut Hangat Warganya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR