BolaStylo.com- Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi ungkap perbedaan Marcus/Kevin dalam menghadapi tekanan di Olimpiade Tokyo 2020.
Seperti yang kita tahu, Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra meraih hasil yang berbeda di perempat final Olimpiade Tokyo 2020.
Langkah Marcus/Kevin harus terhenti usai kalah dari wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Sementara Ahsan/Hendra berhasil ke semifinal setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.
Herry beranggap, kekalahan Marcus/Kevin disebabkan faktor mental.
Dia melihat ada beban pada anak asuhnya sehingga tidak mampu fokus dengan baik.
"Marcus/Kevin kita tidak bisa bicara teknis. Kalau menurut saya, mereka masalahnya di mental. Mereka terlalu beban dan tidak bisa mengatur pikirannya," tutur Herry.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Masalah Mental Sebabkan Kekalahan Marcus/Kevin
Herry menduga kemungkinan faltor ekspektasi atau karena mereka lama tidak bermain di kompetisi.
Namun Herry yakin jika masalah yang dihadapi The Minions adalah mental.
"Mungkin terlalu berekspektasi atau bagaimana jadi mainnya kacau. Faktor servisnya difault terus juga ada sedikit. Faktor mereka tidak ada pertandingan, juga ada. Tetapi menurut saya faktor terbesarnya di masalah mental," ujar Herry.
Herry lalu menjelaskan perbedaan antara Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra dlam menghadapi tekanan di Olimpiade.
"Ada perbedaan memang antara Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra dalam menghadapi tekanan di Olimpiade ini," tutur Herry.
Ahsan/Hendra menurut Herry, mampu mengatur tekanan sehingga tampil lebih tenan dan enjoy.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Marcus/Kevin: Kami Sudah Berusaha Semaksimal Mungkin
Hal ini sangat membantu fokus pasangan berjuluk The Daddies itu.
"Ahsan/Hendra kita lihat lebih tenang, lebih enjoy jadi bisa lebih fokus," ujar Herry.
Namun Herry juga memaklumin juga Marcus/Kevin belum bisa mengatur beban dan pikiran, sebab ini adalah pertama kali mereka di Olimpiade.
Herry berharap hal ini bisa menjadi pelajaran bagi Marcus/Kevin.
"Tapi ini kan mereka baru pertama kali ikut Olimpiade, wajar belum bisa mengatur pikiran dan bebannya. Ini jadi pelajaran buat mereka. Ke depan saya harap mereka bisa lebih baik," ucap Herry.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Rara Ayu Sekar Langit |
Editor | : | Rara Ayu Sekar Langit |
KOMENTAR