BolaStylo.com - Sejarah yang ditorehkan Greysia Polii di Olimpiade Tokyo 2020 tak lepas dari sesumbar dan janjinya lima tahun lalu usai Olimpiade Rio 2016.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu memastikan satu tiket final bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan wakil Korea Selatan di semifinal.
Berjumpa Lee So-hee/Shin Sheung-chan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu memetik kemenangan lewat straight game dengan skor akhir 21-19, 21-17.
Pertandingan yang digelar di Mushashino Forest Park Sport Plaza pada Sabtu (31/7/2021) itu berakhir dalam tempo 71 menit.
Hasil itu membawa Greysia/Apriyani mencetak dua rekor prestisius di nomor ganda putri Indonesia dalam gelaran olimpiade.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Ginting ke Semifinal, BWF: Super Saiyan!
Greysia/Apriyani menjadi satu-satunya ganda putri Indonesia yang berhasil melaju ke partai semifinal dan final di ajang olimpiade sejak tahun 1992.
Keduanya juga masih bisa memecahkan rekor keren jika mampu memenangi duel melawan wakil China di partai final bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020.
Torehan-torehan Greysia/Apriyani ini tentu tak lepas dari perjuangan keras mereka di berbagai ajang, baik turnamen BWF, olimpiade maupun ajang lainnya.
Khususnya untuk Greysia Polii, sesumbarnya setelah Olimpiade Rio 2016 mampu dibuktikan olehnya di ajang olimpiade tahun ini.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Senapan Vidya Belum Mampu Berikan Hasil Terbaik
Tepat lima tahun lalu, Greysia sempat mencurahkan isi hati usai tersingkir di babak perempat final Olimpiade Rio 2016.
Kala itu Greysia yang berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari kalah straight game dari wakil China, Tang Yuanting/Yu Yang dengan 11-21, 14-21.
Hasil buruk itu tak lepas dari bayang-bayang memori pahit yang dialami Greysia di Olimpiade London 2012 setelah BWF mendiskualifikasinya.
Greysia yang saat itu berpasangan dengan Meiliana Jauhari diduga melakukan manipulasi hasil pertandingan, agar mendapat undian yang menguntungkan di babak sistem gugur.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Dibekuk Ginting, Antonsen: Saya Hancur!
Melalui tulisan yang diunggah pada akun Instagram pribadi, sejak insiden di London Greysia mengaku berada di titik terendah dan ingin segera pensiun.
Namun seiring waktu berlalu, Greysia ternyata masih mampu bertahan hingga akhirnya mewakili Indonesia di Olimpiade Rio 2016.
"Olimpiade 2012 menjadi titik terendah dalam hidup saya, merupakan hal yang terburuk yang pernah saya alami," tulis Greysia.
"Didiskualifikasi dari event terbesar dunia (Olimpiade) membuat saya ingin menyerah, merasa tak berguna dan tidak tau apa yang harus saya lakukan terhadap hidup saya.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Kekuatan Yakin, Ucapan Greysia ke Apriyani Sebelum Tanding Terjadi
"Keinginan untuk berhenti berkarier di bulutangkis menjadi satu-satunya pilihan saya waktu itu.
"Tetapi, itu tidak pernah terjadi sampai saya memutuskan mencoba sekali lagi dan berharap bisa lanjut sampai Olimpiade Rio 2016." imbuhnya.
Pelajaran hidup berharga seolah membuat Greysia menjadi kuat dari sebelumnya, meskipun kekecewaan kembali menyelimuti hatinya usai tersingkir dari olimpiade Rio.
Namun begitu rasa percaya akan proses begitu mengendap dalam hati Greysia, meskipun kesuksesan sangat menguras hati, tenaga dan juga pikirannya.
Baca Juga: Jumpa Viktor Axelsen, Kevin Cordon Siap Berdarah-darah di Semifinal!
Benar saja, sesumbar Greysia untuk menjadi lebih baik sejak saat itu dibuktikan di Olimpiade Tokyo 2020.
"Empat tahun telah dilewati banyak hal yang saya lalui sebelum saya benar-benar berada di Olimpiade Rio 2016 untuk sekali lagi," tulis Greysia lagi.
"Sebelum saya berangkat ke Rio, saya berjanji pada diri sendiri untuk menghilangkan rasa trauma dan menikmati setiap detik momen pertandingan Olimpiade.
"Tentu keinginan saya untuk bisa menang kali ini. Tapi, keinginan dan realita tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, sedih dan kecewa.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Greysia/Apriyani ke Final, Debby Susanto Histeris!
"Kekalahan di perempat final membuat saya sadar bahwa di olimpiade kali ini saya kalah terhormat. Saya menerima kekalahan itu dengan lapang dada.
"Saya sangat bersyukur empat tahun lalu saya tidak jadi memutuskan berhenti bermain dan tidak menyerah setiap hari untuk menjalani semua proses yang ada.
"Kelelahan itu pasti karena di balik semua kesuksesan ada proses yang panjang dan menguras hati tenaga pikiran harus kita jalani.
"Bagaimanapun saya tidak tahu akan terjadi apa di kehidupan selanjutnya. Tapi, satu hal yang pasti bahwa saya selalu mengejar untuk memperbaiki diri.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Setelah 17 Tahun, Ginting Legenda Indonesia!
"Menjadi lebih baik setiap hari dan selalu berusaha melakukan yang terbaik selama saya masih di berikan kesempatan dalam menjalani kehidupan ini." imbuhnya.
Saat ini bersama Apriyani Rahayu, Greysia Polii menjadi wakil Indonesia di nomor ganda putri pada final bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020.
Greysia/Apriyani akan menghadapi Chen Qingchen/Jia Yifan di final Olimpiade Tokyo 2020 pada Senin (2/8/2021).
View this post on Instagram
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR