BolaStylo.com - Ganda putra Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin memiliki kisah yang naik turun hingga akhirnye berhasil mengukir sejarah baru di Olimpiade Tokyo 2020.
Lee Yang/Wang Chi Lin bisa dibilang mengawali kompetisi Olimpiade Tokyo 2020 dengan situasi yang kurang baik.
Bagaimana tidak, dalam drawing grup Olimpiade Tokyo 2020, ia seolah masuk grup neraka karena harus satu grup dengan ganda putra nomor 1 dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Selain itu, mereka juga sempat menelan kekalahan menyakitkan di pertandingan pertama melawan wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Lee/Wang takluk di tangan Reddy/Shetty dengan skor 16-21, 21-16, 25-27.
Beruntung, meski kalah di laga perdana mereka bisa menang di laga kedua menghadapi wakil Inggris Ben Lane/Sean Vendy.
Tak cuma itu, di laga ketiga fase grup mereka mencetak rekor baru dengan berhasil mengalahkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Kemenangan menghadapi Marcus/Kevin inilah yang berhasil membuat Lee/Wang lolos dari fase grup dan meraih tiket ke perempat final.
Di perempat final, Lee/Wang makin tak terebendung, mereka berhasil menaklukkan wakil Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dengan skor 21-16, 21-19 dan lolos ke semifinal.
Di semifinal mereka menghadapi wakil Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan berhasil menang dengan skor 21-11, 21-10.
Terakhir, mereka menumbangkan ganda putra nomor 1 China, Li Jun Hui/Liu Yu Chen dengan skor 21-18 21-12.
Terkait kemenangan ini, Wang Chi Lin mengakui sampai kehilangan kata-kata untuk menggambarkan perasaan senangnya.
Pasalnya, Wang mengaku jika mereka hampir saja menyerah saat kalah di laga perdana dan berniat fokus untuk mempersiapkan Olimpiade 2024 saja.
"Ini adalah impian kami bersama, untuk naik ke podium di Olimpiade,"
"Kami saling menyemangati, kami mencoba menghibur satu sama lain. Ini akan menjadi kenangan yang sangat menyentuh untuk masa depan."
"Kami kalah di pertandingan pertama kami, saat itu kami sedikit kecewa dan berpikir kami akan kembali tiga tahun lagi dan melakukannya lebih baik. Tapi secara mengejutkan kami kami melaju jauh dan menjadi juara. Saya tidak tahu harus berkata apa," tutur Wang.
Terlepas dari itu kemenangan duo ganda putra asal Taiwan ini berhasil mengukir sejarah baru dan mematahkan rekor yang selama ini dipegang oleh tiga negara yakni China, Indonesia dan Korea di Olimpiade.
Mereka adalah ganda putra pertama Taiwan yang menorehkan namanya sebagai peraih emas Olimpiade setelah selama ini tempat itu selalu diduki oleh wakil Korea, Indonesia atau China selama puluhan tahun.
Sejak tahun 1992, Korea, Indonesia dan China selalu bergantian menempatkan wakil mereka sebagai peraih emas sektor ganda putra Olimpiade.
Korea tercatat menempatkan dua wakilnya, Kim Mon Soo/Park Joo Bong (1992) dan Hae Tae Kwon/Kim Dong Moon (2004) sebagai peraih medali emas pada dua edisi.
Indonesia dengan Rexy Mainaky/Ricky Subagja (1996), Tony Gunawa, Candra Wijaya (2000) dan Markis Kido/Hendra Setiawan (2008).
Dan China lewat Cai Yun/Fu Haifeng (2012) dan Zhang Nan/Fu Haifeng (2016).
View this post on Instagram
Source | : | BWF |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR