BolaStylo.com - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting mengungkap cerita pengalamannya bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 baru-baru ini.
Anthony Sinisuka Ginting menjadi salah satu wakil bulu tangkis Indonesia yang berhasil meraih medali di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Bermain di sektor tunggal putra, Anthony memastikan meraih medali perunggu usai menaklukan Kevin Cordon asal Guatemala.
Tak cuma berhasil membawa pulang medali perunggu ke Indonesia, Anthony juga pulang dengan segudang pengalaman yang dialaminya.
Baca Juga: Saking Cepatnya, Marcus/Kevin Bikin Pebulu Tangkis Legendaris China Bilang Begini
Salah satu pengalaman yang cukup berharga adalah saat Anthony akhirnya membuktikan kebenaran kata-kata seniornya.
Selama berkompetisi, Anthony mengaku awalnya ia merasa aman-aman saja meski ada rasa tegang juga hingga babak perempat final.
"Di awal-awal masih ok lah tidak terlalu berat tekanannya, tapi tetap ada tegangnya. Tegang lebih karena kan sudah lama tidak bertanding jadi ada kagok dan sebagainya. Setelah lewat pertandingan pertama, kedua, 16 besar bahkan sampai delapan besar itu saya merasa aman saja," tutur Anthony sebagaimana dilansir dari BadmintonIndonesia.org.
Anthony memang bertemu lawan yang cukup membuat was-was di babak 16 besar yakni Kanta Tsuneyama.
Mengingat, di pertemuan terakhir mereka, Anthony menelan kekalahan dari Kanta.
Meski begitu, ia berhasil melewati pertanidngan itu dengan baik dan bertemu Anders Antonsen di babak perempat final.
Di perempat final ini, Anthony kembali berhasil menang dan kembali mengamankan posisinya.
Baca Juga: Kalah dari Chen Long, Anthony Ginting Akui Larut dalam kesedihan!
Namun, ia mulai merasakan ketegangan dan tekanan saat bertanding di semifinal kala melawan Chen Long dan perebutan medali perunggu melawan Kevin Cordon.
Disitulah Anthony percaya apa yang dikatakan para seniornya, jika Olimpiade memang sebuah turnamen yang sangat berbeda.
Ia bahkan sempat merasa gelisah, khawatir dan tidak enak karena kepikiran.
"Ketegangan malah sangat terasa di babak semifinal dan perebutan medali perunggu, terasa sekali tekanannya. Baru saya percaya yang senior-senior saya bilang bahwa Olimpiade memang sebuah turnamen yang berbeda. Padahal saya mencoba tidak memikirkan itu tapi tidak tahu kenapa perasaan itu membayangi terus. Paling kentara di luar lapangannya sih, seperti malam itu saya tidak bisa tidur, gelisah, khawatir sampai pas bangun paginya juga perasaannya masih tidak enak," jelasnya.
Ginting juga menuturkan jika saat melawan Kevin Cordon di perebutan medali perunggu, ia masih dibayangi kekalahannya atas Chen Long.
Ia takut tidak bisa bermain lepas dan mengeluarkan kemampuannya dengan baik.
Untungnya, Anthony bisa mengatur semua itu dan mengakhiri debutnya di Olimpiade dengan cukup manis.
"Ketegangan itu lebih karena memikirkan pertandingan melawan Kevin (Cordon) ya, bukan karena saya masih memikirkan kekalahan dari Chen Long. Takut tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik sih, takut tidak bisa main lepas. Dan lawannya juga kan lagi on fire jadi agak tegang. Untungnya saya bisa manage dengan baik," jelas Ginting saat ditanya soal ketegangan di perebutan medali perunggu.
Anthony berhasil meraih medali perunggu dan berdiri di podium bersam Chen Long yang meraih perak dan Viktor Axelsen yang meraih emas.
View this post on Instagram
Source | : | badmintonindoensia.org |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR