BolaStylo.com - Mantan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu menuduh balik Joan Laporta dan dewan direksinya atas gagalnya negosiasi kontrak baru Lionel Messi.
Presiden Barcelona, Joan Laporta tak membenarkan bahwa pendahulunya, Josep Maria Bartomeu dicap sebagai dalang kepergian Messi dari Camp Nou.
Namun, Joan Laporta telah menegaskan salah satu penyebab gagalnya negosiasi kontrak baru Lionel Messi adalah karena kondisi finansial klub yang sangat buruk.
Josep Maria Bartomeu dianggap banyak pihak bertanggung jawab besar atas warisan krisis finansial klub yang diturunkan ke kepemimpian Joan Laporta.
Mengingat fans sudah tak menyukai Bartomeu karena konflik masa lalu, hal ini membuat pria berusia 58 tahun itu dituduh menjadi biang kerok kepergian Lionel Messi.
Kini, Bartomeu buka suara karena merasa namanya telah dijatuhkan oleh klaim buruk itu.
Bagi Bartomeu, Joan Laporta dan dewan direksi Barcelona yang saat ini lebih bersalah atas kepergian Messi ketimbang dirinya.
Baca Juga: Ronald Koeman Keluhkan Masalah Barcelona Saat Lionel Messi Pergi
Bartomeu percaya, jika ia diizinkan melanjutkan masa jabatannya, maka langkah-langkah yang akan ia ambil akan membuat dampak pandemi hampir tidak berarti bagi klub.
Sementara, Bartomeu mengklaim Laporta lebih banyak menyalahkan orang lain dan kurang menindaklanjuti dari apa yang dia warisi dari kepemimpinan sebelumnya.
"Direksi kami berencana untuk mengadakan pemilihan pada 21 Maret 2021, dalam periode undang-undang di akhir mandat kami akan memungkinkan kami menyelesaikan akun musim 2020-2021 seperti keinginan kami," tulis surat terbuka Bartomeu.
Baca Juga: Real Madrid Tak Bakal Ketemu Lionel Messi di La Liga, Ini Kata Carlo Ancelotti
"Selain itu, kami bisa mengambil keputusan yang diperlukan untuk menghindari terjadinya situasi keuangan seperti saat ini.
"Kami akan menjadi satu-satunya yang bertanggung jawab atas penutupan (2020-2021 karena pandemi) dan segala konsekuensinya.
"Keputusan yang belum diambil Dewan baru selama beberapa bulan terakhir ini memperjelas kelambanan mereka," tegas Bartomeu menuding buruknya kepemimpinan Laporta.
Surat terbuka tersebut berisi sebuah klaim yang sangat berani dari Bartomeu di mana tersirat ia menegaskan bahwa warisan yang ditinggalkannya sangat bagus.
Baca Juga: Real Madrid Tak Bakal Ketemu Lionel Messi di La Liga, Ini Kata Carlo Ancelotti
Dapat dikatakan, Bartomeu mengklaim kepemimpinannya meninggalkan rencana yang akan menyelamatkan krisis finansial klub di masa depan setelah pandemi berakhir.
Di sisi lain, ia mengklaim Joan Laporta dan dewan direksi Barcelona saat ini tidak berani bertindak sesuatu dan membuat situasi semakin buruk.
Dalam suratnya yang panjang dan terperinci, mantan Presiden Barcelona itu berusaha memberikan contoh.
Bartomeu menyoroti kesepakatan potensial yang mulai dinegosiasikan oleh dewan direksinya dahulu namun justru kini ditinggalkan oleh kepemimpinan Laporta.
"Mulai April 2020 kami memulai proyek Barcelona Corporate, yang secara ringkas terdiri dari masuknya empat mitra strategis," kata Bartomeu dalam suratnya.
"Jika Dewan (Laporta) menyetujui proyek (Barcelona Corporate), maka klub akan mendapat suntikan modal setidaknya sebesar 220 juta euro.
Baca Juga: Tegas, Mauricio Pochettino Perintahkan Kylian Mbappe Bertahan di PSG!
"Nominal itu bisa mengurangi kerugian pendapatan yang disebabkan oleh covid yang pada 2020-2021 bisa menjadi 375 juta euro.
"Jika 220 juta euro itu bisa ditambahkan untuk menutupi gaji pemain yang telah dikurangi 20 persen (90 juta euro) per tanggal 21 Maret 2021.
"Ketika ekspektasi terburuk dikonfirmasi, rasio gaji yang ditentukan Liga Spanyol akan terpenuhi, memungkinkan semua pemain didaftarkan tanpa ada masalah.
Surat terbuka Bartomeu menjadi pukulan telak bagi Joan Laporta dan dewan direksi Barcelona saat ini.
Pasalnya, dalam surat tersebut dijelaskan detail potensi yang dimiliki Barcelona untuk menutupi krisis finansial mereka.
Di mana hal tersebut akan mencegah Lionel Messi angkat kaki dari Camp Nou.\
View this post on Instagram
Source | : | Football Espana,Marca |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR