BolaStylo.com - Mantan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu memulai perselisihan dengan pimpinan saat ini, Joan Laporta setelah Lionel Messi pergi dengan damai.
Meski ingin bertahan, Lionel Messi terpaksa angkat kaki dari Barcelona karena negosiasi kontraknya terhalang masalah finansial klub dan regulasi Liga Spanyol.
Kepergian Lionel Messi dari Camp Nou pun pada akhirnya memaksa Presiden Barcelona, Joan Laporta membongkar borok klubnya sendiri.
Negosiasi kontrak Messi yang gagal membongkar fakta bahwa Blaugrana mengalami krisis finansial yang sangat parah.
Mengingat Laporta baru terpilih menjadi Presiden Barca pada tahun ini, banyak pihak yang menyudutkan pendahulunya, Josep Maria Bartomeu sebagai dalang bobroknya kondisi keuangan klub.
Merasa namanya disebut menjadi biang kerok masalah Barcelona, Bartomeu tidak terima dan menuding balik kepemimpinan saat ini yang dipimpin Laporta.
Bartomeu menulis surat terbuka yang mengklaim Joan Laporta gagal meneruskan 'warisan bagus' yang ia tinggalkan di Barcelona.
Baca Juga: Gokil! Tisu Penghapus Air Mata Lionel Messi Seharga Rp14 Miliar
Secara singkat, surat terbuka Josep Maria Bartomeu mengklaim Joan Laporta gagal menyelamatkan klub dengan potensi proyek 'Barcelona Corporate' yang ia wariskan.
Di mana proyek tersebut dinilai Bartomeu bisa menutup utang dan kerugian yang dialami raksasa Catalan dalam beberapa tahun terakhir, khususnya saat pandemi.
Mendengar berbagai tudingan dari Bartomeu, Joan Laporta tidak terima begitu saja.
Laporta menilai Bartomeu mencoba memulai perang dengan dirinya kembali seperti dulu, saat ia menjabat menjadi Presiden Barcelona untuk pertama kalinya.
Baca Juga: 2 Kejutan di Laga Perdana Barcelona Tanpa Messi, Koeman Berkata Begini
Dilansir dari Marca, Laporta menegaskan bahwa surat terbuka yang ditulis Bartomeu 'penuh kebohongan'.
Tak main-main, Laporta bahkan berani membongkar detail kerugian dan utang Barcelona yang mencapai 451 juta euro (Rp7,6 triliun) hanya untuk membuktikan perkataannya.
Laporta mengaku terpaksa mengungkapkan detail tersebut demi membuktikan perkataannya bahwa warisan finansial yang ditinggalkan Bartomeu sangat buruk.
Presiden Barcelona itu menilai Bartomeu putus asa dan mulai panik dengan hasil finansial klub yang sangat negatif saat melepas masa jabatannya.
Baca Juga: Efek Domino Datangnya Messi, PSG Alami Bencana & Real Madrid Ketiban Untung
"(Josep Maria) Bartomeu mulai panik karena hasilnya negatif," kata Joan Laporta.
"Dia putus asa karena dia melihat manajemen klubnya telah menjadi bencana," imbuhnya.
Nasi telah menjadi bubur, Joan Laporta merasa sudah terlambat bagi Bartomeu untuk menarik perkataan penuh dustanya itu.
Kini, Laporta memperingatkan kepada Bartomeu bahwa mantan presiden Barca itu telah mengobarkan perang baru dan ia siap melawannya.
Laporta dilaporkan ingin membawa perselisihan ini ke Majelis Delegasi, yang selanjutnya akan mengambil keputusan lewat jalur hukum yang ditempuh.
Sebelumnya, Laporta pernah terlibat dalam perang terbuka saat Bartomeu masih menjabat sebagai wakil Presiden Barcelona (2010-2014).
Baca Juga: Ronald Koeman Puji Pique & Braithwaite, Barcelona Gilas Real Sociedad
Tepatnya saat masa kepresidenan Sandro Rosell, Bartomeu sebagai wakil presiden dan dewannya melakukan tindakan tanggung jawab terhadap Laporta dan direkturnya.
Singkat cerita, akhirnya Laporta yang memenangkan perang melawan Bartomeu pada waktu itu.
Kini, nampaknya perang kedua antara Laporta vs Bartomeu akan terjadi kembali.
View this post on Instagram
Source | : | Marca |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR