BolaStylo.com - General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo mengevaluasi kinerja pelatih Eduardo Almeida yang belum mampu membawa Singo Edan menang di Liga 1 2021.
Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida telah memimpin anak asuhnya melakoni dua pertandingan awal di Liga 1 2021 dengan hasil kurang memuaskan.
Pasukan Eduardo Almeida bermain imbang dengan skor 1-1 pada dua laga pertama Liga 1 2021, saat melawan PSM Makassar (5/9/2021) dan Bhayangkara FC (12/9/2021).
Hasil ini dinilai kurang bagus, mengingat Arema FC diproyeksikan untuk menjadi juara Liga 1 2021.
Meski tak terlalu buruk karena belum pernah kalah, hal ini membuat Eduardo Almeida dibayangi klausul pemecatan yang menyertai dalam kontraknya.
Dilansir BolaStylo dari Kompas, terdapat klausul kontrak yang berbunyi 'pelatih harus rela diputus sepihak jika kalah beruntun dalam tiga pertandingan kandang.'
Namun, sistem seri pada Liga 1 2021 membuat format kandang dan tandang ditiadakan sehingga semua pertandingan disetarakan.
Baca Juga: Link Live Streaming Arema FC Vs Bhayangkara FC Liga 1 2021
Apakah ini berarti klausul dalam kontrak Eduardo Almeida di Arema FC bak 'pasal karet'? Tidak juga, kekalahan beruntun tetap bisa membuatnya dipecat secara sepihak.
Sehubungan dengan klausul tersebut, Ruddy Widodo selaku General manajer Arema FC telah melakukan evaluasi bersama Eduardo Almeida.
Meski belum menang dari dua pekan pertama, mereka menilai ini masih terlalu awal untuk memberikan penilaian.
Hasil imbang dua kali sama artinya dengan belum pernah kalah, maka indikator penilaian untuk sementara ini adalah kualitas permainan tim dan lawan yang dihadapi.
Baca Juga: Konsep Baru Liga 1 2021 Pengaruhi Kualitas, Manajer Arema FC Soroti 2 Hal Penting
Menurut Evaluasi Rudy Widodo, permainan Arema FC saat melawan PSM Makassar pada pekan perdana Liga 1 2021 sudah sangat memuaskan meski belum mampu menang.
Namun sayangnya, pada pekan kedua justru terjadi penurunan saat melawan Bhayangkara FC.
Rudy Widodo menilai bahwa penurunan tersebut bukan sepenuhnya faktor teknik dan taktik.
Melainkan ada faktor eksternal dan kualitas lawan yang mempengaruhi penurunan performa permainan Dedik Setiawan cs.
Baca Juga: Link Live Streaming PSM Vs Arema Liga 1 2021, Semangat Juang Ewako!
"Kalau saya lihat cara bermainnya teman-teman dari kemarin itu ya faktor waktu pertandingan malam menjadi sore, kemudian karena tim yang dihadapi," kata Rudy.
"Dari pengamatan saya, tipe pemain tengah Arema itu kan rata-rata gelandang bertahan, kecuali Rafli, makanya dicoba formasi 4-4-2 dengan Rafli diturunkan di awal.
"Harapannya ada yang lama menguasai bola tinggal ke depan lancar, tapi analisa di bench itu mainnya kurang flank kurang melebar.
Setelah melakukan evaluasi dari segala aspek baik teknik, taktik, fisik, dan psikis, proses adaptasi waktu pertandingan sempat dirasa jadi salah satu kendalanya.
"Itu juga terjadi waktu bermain di Kanjuruhan (kandang) main malam ke sore itu ada adaptasi," lanjutnya menerangkan.
"Tapi kalau dari main sore ke malam itu enak adaptasinya, itu bukan alasan tapi dari yang sudah-sudah memang begitu," pungkasnya.
View this post on Instagram
Source | : | kompas |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR