BolaStylo.com - Perpisahan Barcelona dan Lionel Messi yang tidak direncanakan pada musim panas 2020 nampaknya mulai membawa petaka bagi kedua belah pihak.
Lionel Messi bak menjadi ikon Barcelona selama satu setengah dekade lebih.
Para penggemar Barcelona selalu mengharapkan Lionel Messi hanya bermain untuk satu klub saja sepanjang kariernya.
Namun pada pertengahan tahun ini, Lionel Messi dan Barcelona terpaksa berpisah karena negosiasi kontrak baru yang menemui jalan buntu.
Kurang lebih sebulan setelah perpisahan keduanya, baik Messi dan Barcelona mengalami hal tragis satu sama lain.
Leo mendapat kritikan pedas atas penampilannya untuk PSG sementara Barcelona juga diklaim telah kehilangan ciri khas tiki-takanya.
Pada pertandingan PSG vs Lyon dalam lanjutan Liga Prancis akhir pekan kemarin, peraih enam Ballon d'Or itu mendapat kritikan pedas karena 'sikap buruknya'.
Baca Juga: Sudah Jadi Tabiat 'Buruk' Lionel Messi, Pendiam Tapi Banyak Mengatur!
Tepatnya ketika kedudukan masih 1-1 dengan 15 menit tersisa, pelatih PSG, Mauricio Pochettino menarik keluar Lionel Messi untuk digantikan.
Namun saat keluar lapangan, Lionel Messi menunjukan reaksi 'tidak suka' kepada sang pelatih.
Sikap buruk itu menjadi awal dari kritikan pedas untuk Lionel Messi.
Surat kabar lokal Prancis, Le Parisien menganalisis permainan mantan kapten Barcelona saat melawan Lyon dengan 'biasa-biasa saja'.
Baca Juga: Sah! Ronald Koeman Bilang Barcelona Era Tiki-Taka Sudah Berakhir
Dengan penampilan seperti itu dan terlihat kesal saat digantikan, Le Parisien mengklaim waktu Lionel Messi beradaptasi di Paris akan jauh lebih rumit.
"Waktunya di Paris akan lebih rumit dari yanjg diperkirakan," tulis pernyataan mereka.
"Messi telah layu, kepalanya lebih rendah dan semakin rendah, dia berjalan dan tidak lagi mempengaruhi permainan," imbuhnya.
Terlepas kritikan pedas dari debut Lionel Messi di markas PSG, Parc des Princes, anak asuh Pochettino berhasil menang 2-1 atas Lyon.
Baca Juga: Terancam Dipecat Barcelona, Ronald Koeman Bodo Amat
Sementara itu, Barcelona sepeninggalan Lionel Messi telah dicap pelatihnya, Ronald Koeman kehilangan ciri khas mereka, tiki-taka.
Tiki-taka, satu dua sentuhan antarpemain lewat umpan pendek telah hilang dari Barcelona saat mereka tertahan imbang Granada 1-1 di kandang sendiri.
Dalam pertandingan tersebut, Ronald Koeman tak bisa memaksakan pola permainan tiki-taka dan memilih menggunakan umpan silang ke kotak penalti.
"Lihat saja daftar pemain kami, ini sudah melakukan yang kami bisa. Kami tak punya pemain yang masih bertahan dari era tiki-taka," ucap Koeman.
"Kami harus memainkan gaya kami sendiri. Ini bukan Barcelona delapan tahun yang lalu, itu kenyataan yang terjadi.
"Sementara Ansu Fati dan Ousmane Dembele masih cedera, kehadiran mereka akan membuat kami berbeda karena membuat lebih punya kedalaman," imbuhnya.
Baca Juga: Koeman Akan Dipecat Laporta? Guardiola Ikut Campur Pemilihan Pelatih Baru Barcelona
Nampaknya, perpisahan tak terduga Lionel Messi dari Barcelona mulai menunjukan efek buruk bagi kedua belah pihak.
Namun mengingat ini masih awal musim, baik Messi dan Barcelona bisa beradaptasi menemukan pola permainan terbaik mereka masing-masing.
View this post on Instagram
Source | : | Le Parisien,Marca |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR