Meski sempat menerima kalimat kurang menyenangkan, mantan kiper LOSC Lille itu tetap berusaha menjalankan tugasnya dengan baik di pertandingan.
Setelah selesai menjalankan tugasnya di lapangan, barukan Maigan menanggapi masalah itu dengan unggahan Twitternya.
Ia menentang segala diskriminasi yang kemungkinan akan terus terulang dan mengajak orang-orang bersatu untuk melawannya.
— Mike Maignan (@mmseize) September 21, 2021
"Pada Minggu malam di Allianz Stadium, pendukung Juventus menyerang saya dengan hinaan dan ejekan rasial," tulis Maignan di akun Twitter pribadinya.
"Apa yang Anda ingin saya katakan? Rasialisme itu salah dan para pendukung ini bodoh? Bukan begitu. Saya bukan pemain pertama atau terakhir yang mengalami hal ini."
"Selama kejadian-kejadian seperti ini diperlakukan sebagai 'insiden yang terisolasi' dan tidak ada tindakan yang diambil, hal ini pasti akan terjadi lagi dan terus terulang." “Apa yang kita lakukan untuk memerangi rasialisme di stadion sepak bola? Apakah Anda benar-benar percaya langkah itu efektif?"
"Saya berada di klub yang berada di barisan paling depan untuk menentang segala bentuk diskriminasi. Tapi kita harus lebih banyak dan bersatu melawan ini untuk komunitas yang lebih besar dari sepak bola." “Dalam prosesnya, apakah para pembuat keputusan tahu bagaimana rasanya mendengar hinaan yang merendahkan kami seperti binatang?"
"Tahukah mereka apa dampaknya bagi keluarga kita, bagi orang yang kita cintai yang melihatnya dan yang tidak mengerti bahwa hal itu masih bisa terjadi pada tahun 2021?"
“Saya bukan 'korban' dari rasialisme. Saya Mike, berdiri, hitam dan bangga. Selama kami bisa memberikan suara kami untuk mengubah banyak hal, kami akan melakukannya."
Baca Juga: Ronald Koeman Kurang Bergairah Usai Barcelona Alami 3 Hasil Buruk!
Sementara itu tak hanya Mike Maignan sendiri namun salah satu gelandang anyar Rossoneri, Tiemoue Bakayoko juga menjadi korban rasisme.
Source | : | Kompas.com,AC Milan |
Penulis | : | Sumakwan Wikie Riaja |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR