BolaStylo.com - Bayam yang dikenal mengandung banyak gizi ternyata kurang baik jika dikonsumsi oleh orang dengan kondisi tertentu.
Bayam menjadi salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi di Indonesia.
Selain karena mudah diolah menjadi beragam masakan, bayam juga baik untuk kesehatan karena kandungan vitamin dan mineralnya.
Bayam diketahui mengandung berbagai zat baik seperti vitamin A, vitamin C, viamin B9 atua folat, vitamin K1, kalsium, potasium, zat besi dan lain-lain.
Berbagai kandungan itu membuat bayam memiliki segudang manfaat untuk kesehatan seperti menurunkan risiko kanker, meningkatkan kesehatan tulang dan masih banyak lagi.
Tapi, di balik berbagai manfaatnya, bayam bisa memberikan dampak mengerikan jika dikonsumsi oleh orang dengan kondisi tertentu.
Pasalnya, beberapa kandungan yang ada di dalam bayam bisa menjadi masalah bagi orang dengan kondisi tersebut.
Berikut beberapa tipe orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi bayam.
Penderita asam urat
Bayam memiliki kandungan purin yang tinggi sehingga kurang baik untuk penderita asam urat.
Mengingat, banyaknya kandungan purin dalam tubuh bisa menyebabkan naiknya kadar asam urat atau penumpukan asam urat di dalam darah.
Karena itu, orang yang memiliki sam urat sebaiknya tak mengonsumsi bayam karena jika diteruskan bisa menyebabkan nyeri sendi yang serius.
Penderita batu ginjal
Purin juga tidak baik untuk orang yang menderita penyakit batu ginjal.
Purin yang berlebih akan diubah menjadi asam urat.
Sementara keberadaan asam urat yang berlebihan ini bisa meningatkan pengendapan kalsium di ginjal yang bisa menyebabkan pembentukan batu ginjal.
Meski tergolong langka, bayam bisa menyebabkan reaksi alergi loh.
Bayam mengandung histamin yang bisa menyebabkan beberapa efek pseudoallergic minor.
Meski kamu tidak punya 3 kondisi di atas, sebaiknya makan bayam sewajarnya saja dan jangan berlebihan.
Konsumsi bayam secara berebihan bisa menganggu kapasitas penyerapan mineral di tubuh.
View this post on Instagram
Source | : | sajiansedap.grid.id |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR