Prestasi gemilanggnya kala menukangi Schalke 04 dengan meraih titel DFL-Ligapokal 2005, DFB-Pokal musim 2010/2011 dan DFL Supercup 2011.
Kemudian bersama hannover 96, dirinya sukses meraih titel Liga Jerman di tahun 2001/2002.
Kegemilangannya itu berkat prinsip dan konsep kepelatihannya maestro gegenpressing dalam dunia olahraga, sepak bola.
"Sepak bola kami sangat heavy metal, rock and roll, dan bukanlah sepak bola pelan."
Baca Juga: Gegerkan Publik! Peraih Emas Olimpiade Akui Tak Ingin Fokus ke Bulu Tangkis Lagi
"Bukan operan ke samping atau ke belakang. Hanya menguasai bola sendiri tidaklah masuk akal,” ucap Rangnick pada interviu bersama The Coaches Voice beberapa waktu lalu.
Tak hanya menjadikan tim sepak bola menjadi hebat saja, dirinya juga sempat melahirkan salah satu pelatih fenomenal, Thomas Tuchel.
Tuchel yang kini menukangi raksasa Liga Inggris, Chelsea merupakan didikannya kala masih aktif bermain sebagai pilar defensif Ulm pada 1997-1998.
"Dia banyak membantu saya sebab dia dulu adalah pelatih saya dan dia adalah satu dari beberapa orang penting yang meyakinkan saya untuk mencoba melatih," tutur Tuchel.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2021 - Menanti Janji Greysia/Apriyani untuk Kuatkan Dua Hal Ini!
Bagi Tuchel, Rangnick memiliki prinsip melatih yang cukup luas dan pastinya memukau para pemain.
"Jadi, dia memberikan pengaruh besar kepada kami semua pada saat ini," jelas pelatih Tuchel itu.
View this post on Instagram
Source | : | Bundesliga,Manchester United |
Penulis | : | Sumakwan Wikie Riaja |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR