BolaStylo.com - Pelatih Timnas Laos, Selvaraj Vengadasalam ikut angkat bicara soal rumor match fixing yang menerpa anak asuhnya.
Timnas Laos menjadi salah satu tim pesakitan yang terus menelan hasil pahit sepanjang laga fase grup Piala AFF 2020.
Laos menelan kekalahn di semua laga fase grup menghadapi Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Kamboja.
Namun, di balik sederet hasil buruk yang didapat Laos ada dugaan match fixing atau pengaturan skor di dalamnya.
Dilansir dari Superball, dua laga Timnas Laos saat menghadapi Indonesia dan Malaysia dianggap sangat janggal dan dicurigai adanya pengaturan pertandingan.
Dalam laga menghadapi Malaysia, Laos diketahui menelan kekalahan 0-4.
Sementara saat melawan Indonesia, Laos menderita kekalahan 1-5.
Kecurigaan ini berhembus usai 45 pemain Laos dikabarkan telah diskors secara permanen atau seumur hidup oleh FIFA karena keterlibatan mereka dalam masalah pengaturan pertandingan beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Shin Tae-yong Ungkap Sosok Kunci di Balik Keberhasilan Timnas Indonesia Merekrutnya
Masalahnya, dari 45 pemain yang diskors tersebut, ada beberap yang diketahui menjadi bagian dari Timnas Laos pada Piala AFF 2020 di Singapura.
Akibat hal tersebut, dugaan match fixing dalam laga Laos melawan Malaysia dan Indonesia pun sempat marak di jagat dunia maya.
Sebuah akun bernama Oriental Gambler meminta Panitia Piala AFF 2020 menyelidiki kekalah 0-4 Laos dari Malaysia karena diduga kuat adanya pengaturan skor.
Sementara akun RabonaMike menunjuk kiper Solsalak Thilavong yang bermain negatif dalam laga Laos kontra Indonesia.
Saat itu, Thilavong masuk pada menit ke-46 menggandikan Keo-Oudone Souvannasangso dalam kondisi Laos tertinggal 1-2.
Baca Juga: Ketika Pelatih Thailand Terkesan dengan Timnas Indonesia, Sampai Bilang Begini ke Media Vietnam
Dua laga ini dicurigai, karena sebelum melawan Malaysia dan Indonesia, Laos hanya kalah 0-2 dari Vietnam yang notabenenya tim unggulan.
Selain itu, para pakar menilai Laos melakukan banyak usaha keras saat melawan Vietnam agar tak banyak kebobolan.
Tapi, saat menghadapi Malaysia dan Indonesia, upaya para pemain Laos dinilai tak terlalu terlihat.
Mendengar tudingan para pemainnya terlibat pengaturan skor, pelatih Laos, Selvaraj Vengadasalam pun angkat bicara.
Pelatih asal Singapura itu tidak yakin jika anak didiknya melakukan hal tersebut.
"Saya tidak yakin apakah ada unsur match-fixing dan saya tidak tahu apa yang terjadi di jejaring sosial," terang Selvaraj.
Sementara sang pelatih tak tahu menahu terkait hal itu, Federasi Sepak Bola Laos (LFF) menyesalkan maraknya pengaturan skor yang terjadi.
Sekjen LFF, Kanya Keomany menjelaskan jika semua pemain yang terlibat sudah ditindak tegas oleh FIFA.
"Semua 45 pemain berada di sepak bola pria. Mereka akan diskors secara permanen oleh FIFA setelah penyelidikan pengaturan pertandingan."
"Taruhan telah berlangsung selama bertahun-tahun."
"Mereka terlibat dalam pengaturan pertandingan di tingkat tim nasional, baik internasional maupun regional."
Meski sudah ditindak, identitas pemain yang diidentifikasi terlibat pengaturan skor belum dipublikasikan secara resmi.
Terlepas dari itu, ini bukan pertama kali FIFA menskors pemain Laos dengan sanksi berat seumur hidup.
Sebelumnya di tahun 2020, FIFA menskors dua pemain Laos yakni Khampeng Sayavutthi dan Lembo Saysana seumur hidup yang terlibat match-fixing dalam laga persahabatan kontra Hong Kong pada 2017 silam.
View this post on Instagram
Source | : | SuperBall.id,Thethao247.vn |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR