BolaStylo.com - Romansa Chelsea dan Roman Abramovich sedikit digoyang dengan keputusan konglomerat Rusia mundur dari kepengurusan salah satu klub besar London itu.
Laporan Home Office (Kementerian Dalam Negeri Inggris) pada 2019 menyebutkan jika Roman Abramovich erat kaitannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Roman Abramovich dinilai memiliki andil besar bagi Vladimir Putin menjadi pusat kekuatan di Kremlin saat ini, itulah mengapa Pemerintah Inggris menekannya.
Mundurnya Abramovich dari kepengurusan Chelsea membuat The Blues diyakini akan berada di bawah kendali tujuh dewan direksi yayasan amal klub.
Beberapa di antaranya termasuk chairman Bruce Buck, pelatih kepala tim wanita Emma Hayes, dan ketua Badan Atletik Dunia, Lord Sebastien Coe.
Baca Juga: UEFA Cabut Status Tuan Rumah Rusia di Final Liga Champions, Sarat Politis?
Sementara keputusan terkait transfer dan kontrak pemain akan terus doilakukan oleh direktur klub, Marina Granovskala dan Peter Cech selaku penasihat teknis.
Meski begitu, pernyataan Abramovich saat memutuskan mundur dari kursi kepengurusan mendapat sorotan tajam dari pakar keuangan Eropa, Kieran Maguire.
Maguire menyoroti masalah pendanaan yang diterima Chelsea jika benar-benar kepengurusan dilimpahkan pihak yayasan.
"Ia telah bilang akan menyerahkan semua kontrol ke yayasan amal klub sehingga dirinya tak lagi menjadi pembuat keputusan akhir," ucap Maguire.
Baca Juga: Conor McGregor Minta Juara UFC Bersabar Menanti Tantangannya
"Terkait bujet transfer, sang manajer, dan elemen-elemen penting klub lain. Ia masih memiliki klub. Chelsea FC dimiliki oleh perusahaan bernama Fordstam.
"Perusahaan itu telah meminjam 1,5 miliar dolar dari perusahaan bernama Camberley International, yang bermarkas di British Virgin Islands.
"Perusahaan itu dikontrol oleh Roman Abramovich, sehingga ini saja sudah struktur yang rumit. Kita masih tidak tahu bagaimana Yayasan Chelsea itu menerima pendanaan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Maguire menilai jika Abramovich khawatir karena pemerintah Inggris mencoba menyita aset-asetnya, termasuk salah satunya Chelsea.
Baca Juga: Chelsea Siap Kalah dari Liverpool di Final Carabao Cup, Demi Ukraina!
Meski mundur dari kepengurusan, Chelsea masih tetap dimiliki oleh Roman Abramovich dan yang berubah hanya proses pengambilan keputusan di internal klub.
"Saya pikir Abramovich akan khawatir, apabila Pemerintah Inggris mencoba menyita aset-aset dia, maka aset tersebut akan termasuk Chelsea Football Club," ujar Maguire.
"Hal tersebut tentu akan punya implikasi dalam hal pembiayaan klub apabila konflik ini berlanjut untuk periode waktu lama.
"Tentu, akan ada keengganan apabila klub tersebut disita dan akhirnya dibiayai oleh para pembayar pajak. Sekarang, tim legalnya akan bisa mengatakan Chelsea tak bisa disita.
Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina Bikin Roman Abramovich Didepak dari Chelsea?
"Oleh pemerintah setelah ia menyerahkan kekuasaan ke yayasan tersebut. Yayasan itu merupakan badan amal dan ia bukan salah satu komisaris/pengawasnya.
"Meskipun beberapa orang dengan rekam jejak bisnis kuat (dengan Abramovich) ada di yayasan itu." imbuhnya.
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR