BolaStylo.com - Sepak bola Indonesia tengah digemparkan dengan aksi kontroversial Bruno Casimir di laga PS Siak melawamn Serpong City FC dalam lanjutan Liga 3 2021-2022.
Usai menjadi buah bibir dan pemberitaan banyak media, Bruno Casimir akhirnya memberi klarifikasi terkait aksi kontroversial yang mengarah pada dugaan match fixing.
Dalam kekalahan telak PS Siak dari Serpong City FC itu, Bruno Casimir memperlihatkan sikap yang memicu dugaan pengaturan skor saat pertandingan berlangsung.
Berawal dari sikap Bruno Casimir yang berposisi sebagai bek tengah, membiarkan bola direbut pemain Serpong City FC tanpa usaha untuk merebut kembali.
Baca Juga: Diseriusi Shin Tae-yong, Marc Klok Amunisi Timnas U-23 Indonesia di SEA Games 2022
Momen itu kemudian viral di media sosial dan diduga merupakan praktik match fixing, setelahnya Casimir membuat klarifikasi dan membantah tuduhan tersebut.
Melalui sebuah tulisan yang diunggah pada akun Instagram pribadi, Casimir menyebut insiden itu terjadi karena adanya salah komunikasi antarpemain.
Ia bahkan akan sangat senang jika dilakukan penyidikan oleh pihak terkait atas kasus yang mengarah pada match fixing tersebut.
"Saat dapat free kick, teman saya Khoirul Fikri, saya minta dia kasih bola ke depan, ke Fahri. Saya teriak-teriak, dia tidak kasih bola ke Fahri," tulis Casimir.
Baca Juga: Gawat! Bruno Fernandes Terancam Absen di Liga Champions, Panggung Ronaldo Lagi?
"Dan saat saya berbalik badan mau bicara ke bangku cadangan, tiba-tiba dia passing ke saya. Demi tuhan saya tidak tahu kalau dia mau passing ke saya.
"Saya kaget, dia kenapa passing ke saya dan dia langsung kejar bola itu. Jadi, miskomunikasi sering terjadi di sepakbola. Kalau orang mau investigasi saya, saya sangat senang.
"Bisa ditanya selama karier saya di Indonesia, ke mantan-mantan pelatih saya, bagaimana profesionalisme dan kejujuran saya.
"Saya bermain bola dengan skill, doa keluarga, dan kerja keras." imbuhnya.
Baca Juga: Gawat! Perang Saudara Ganda Putra Indonesia Pecah di Awal All England 2022
Sementara itu Komite Disiplin (Komdis) PSSI sudah mengeluarkan pernyataan yang mengecam kejadian tersebut dan mengaku akan segera mengusut jika ditemukan kasus pengaturan skor.
Dalam hal ini PSSI bisa menggunakan Pasal 59 ayat 1 Kode Disiplin, dimana Pasal ini menjelaskan bahwa pelanggaran terhadap asas fair play akan disanksi sekurang-kurangnya Rp25 juta.
Namun juga tak menutup kemungkinan adanya hukuman tambahan apabila terbukti terdapat kasus pengaturan skor yang dilakukan oleh sang pemain.
View this post on Instagram
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR