"Yang terpenting, kita harus berlaku sopan, di dalam maupun di luar lapangan. Rivalitas hanya 90 menit di lapangan, lalu di luar lapangan kita semua saudara.
"Paling penting, di mana pun bermain, saya bermain dengan hati, karena kita adalah pemain profesional." imbuhnya.
Bukan tak mungkin Evan menjadi sasaran cemooh suporter selama pertandingan berlangsung, mengingat rivalitas terjadi dalam 90 menit.
Menarik dinantikan bagaimana dampak yang diberi oleh seorang Evan Dimas terhadap rivalitas abadi Aremania dan Bonek Mania.
Dua basis suporter terbesar di Jawa Timur dengan latar belakang klub yang penuh sejarah dan sarat trofi juara.
Baca Juga: Korea Masters 2022 - Drama Tragedi Kekalahan Fikri/Bagas, Ini Penyebabnya!
View this post on Instagram
Source | : | Suryamalang.tribunnews.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR