BolaStylo.com - Persija Jakarta berencana mengeluarkan dana fantastis untuk memakai Jakarta International Stadium (JIS), padahal baru diterpa isu tunggakan gaji Marko Simic.
Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca saat membeberkan persiapan timnya menatap Liga 1 2022-2023.
Guna mewujudkan mimpi tersebut, Persija Jakarta wajib merogoh kocek Rp800 juta per pertandingan untuk menyewa JIS sebagai markas baru mereka.
Prapanca pun menegaskan bahwa Persija telah meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk memvierifikasi JIS.
"Kami sudah mengirimkan surat itu ke PT LIB untuk diverifikasi," kata Prapanca dikutip dari BolaSport.com.
"Jika JIS memenuhi syarat verifikasi, maka JIS akan menjadi kandang Persija Jakarta," sambungnya.
Rencana besar ini menuai pro dan kontra, mengingat Persija sendiri diragukan kekuatan finansialnya usai diterpa isu tunggakan gaji Marko Simic.
Sekitar sepekan yang lalu, Marcko Simic melayangkan gugatan tunggakan gaji ke Persija Jakarta secara terbuka melalui media sosialnya.
Setelah memutuskan angkat kaki dari Persija, pemain berjuluk 'Super Simic' itu mengklaim sudah tak digaji selama setahun oleh manajemen klub.
Baca Juga: Mengenal Barnabas Sobor, Pemain Anyar Persija yang Beraroma Timnas Indonesia
"Dengan berat hati, saya mengakhiri kontrak secara sepihak dengan Persija karena melanggar kontrak tidak membayar gaji saya selama satu tahun," tulisnya di media sosial.
"Setelah 4,5 tahun pengabdian, 98 gol, 4 trofi, momen-momen yang tidak terlupakan, penghargaan individu dan rekor yang saya pecahkan, ini keputusan tersulit dalam hidup saya.
"Saya perlu melakukan yang terbaik untuk diri saya dan yang berhak saya dapatkan. Saya berada di situasi yang berat dan sulit pada tahun ini.
"Beberapa orang membahayakan karier saya dan hal ini tidak akan pernah bisa saya terima." tulisnya.
Adapun tuduhan tersebut juga telah direspon pihak manajemen Persija Jakarta yang secara terbuka membantahnya.
Usut punya usut, ternyata permasalahan tunggakan gaji ini adalah terkait upah yang seharusnya dibayar Persija saat Liga 1 2020 dihentikan karena pandemi.
"Persija Jakarta klub yang patuh dan taat hukum, tidak benar ada pernyataan yang menyebutkan bahwa gaji pemain tidak dibayar selama satu tahun," tulis pernyataan Persija dilansir dari Kompas.com.
"Adapun penyesuaian gaji yang diberlakukan mengacu pada keputusan dari PSSI terkait pemberhentian kompetisi karena adanya pandemi covid-19.
"Dasarnya Surat Keputusan PSSI bernomor SKEP/69/Xi/2020.
Baca Juga: Ngeri! Persija Jakarta Bakal Membuat Kontestan Liga 1 Ketar-Ketir Karena Hal Ini
"Dalam situasi itu, semua pemain termasuk Marco Simic sepakat akan kebijakan tersebut yang dituangkan dalam adendum pertama sehingga semua berjalan sebagaimana mestinya.
"Namun pada perjalanannya, Marko Simic memiliki pemahaman yang berbeda untuk adendum selanjutnya.
"Di sisi lain, Marko Simic tetap menerima jumlah gaji yang telah disesuaikan tersebut tanpa keluhan apa pun.
"Dalam prosesnya, Persija Jakarta terus berupaya untuk menyamakan pemahaman terkait adendum selanjutnya.
"Pada dasarnya, Persija Jakarta adalah klub yang selalu mendukung karier pemain.
"Tidak benar jika Persija berniat membahayakan karier seorang pemain, terlebih lagi pemain tersebut telah berjuang bersama-sama dan meraih banyak prestasi.
"Sementara itu, Persija akan selalu mengikuti proses yang akan terjadi ke depannya.
Adapun Marko Simic mengklaim Persija tidak mengatakan yang sebenarnya dalam pernyataan mereka.
"Persija Jakarta tidak membayar gaji saya sesuai yang disepakati kontrak sebelum era Covid-19, (pembayaran) tidak dilakukan era covid-19 dan bahkan setelahnya," tulis Marko Simic di media sosialnya.
Baca Juga: Jawaban Panjang Persija Jakarta Soal Aduan Marko Simic ke FIFA
"Itu berarti klub tidak menceritakan kebenaran dalam pernyataan mereka, saya sudah menduga akan seperti ini." tegasnya.
Simic berpeluang memenangi gugatannya di DRC FIFA, ia bisa membuktikan tak setuju dengan penyesuaian nilai upah karena tidak pernah tanda tangan adendum kontrak dari Persija.
Sementara Persija juga bisa melaporkan bali Simic ke kepolisian secara perdata atas tuduhan pencemaran nama baik berdasarkan pernyataan mereka.
Adapun permasalahan tunggakan gaji Marko Simic ini membuat langkah Persija ingin menyewa JIS terdengar sangat mengejutkan.
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com,BolaNas.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR