BolaStylo.com - Direktur Kepelatihan Ganda BAM, Rexy Mainaky memiliki penyesalan di balik kebahagiaan ganda putra Malaysia balas dendam di Indonesia Open 2022.
Adapun wakil Malaysia yang dimaksud ialah Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang berhasil revans atau membalas kekalahannya atas Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Bermain di Istora Senayan pada Jumat (18/6/2022), Aaron/Wooi Yik mengalahkan Pramudya/Yeremia lewat drama rubber game selama 56 menit.
Sempat kalah di gim pertama, ganda putra terbaik Malaysia itu berhasil menang comeback dengan skor akhir 14-21, 21-12, 22-20.
Kemenangan ini berhak membawa mereka melaju ke semifinal Indonesia Open 2022, di mana mereka akan bertemu wakil China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi.
Selain itu, Aaron/Wooi Yik sekaligus revans atau membalas kekalahan mereka dari Pramudya/Yeremia di final Kejuaraan Asia 2022 pada akhir April lalu.
Sebelumnya di final Kejuaraan Asia, Aaron/Wooi Yik dikalahkan Pramudya/Yeremia lewat dua gim langsung dengan skor 23-21, 21-10 hanya dalam 29 menit saja.
Lewat kemenangan ini, Rexy Mainaky selaku kepala pelatih ganda Malaysia menuntaskan misinya.
Sebelum pertandingan dimulai, Rexy Mainaky menegaskan Aaron/Wooi Yik wajib balas dendam terhadap Pramudya/Yeremia.
Baca Juga: Indonesia Open 2022 - Kaget Bisa Menang, Raja Bulu Tangkis Malaysia Bikin Pernyataan Mengejutkan
"Untuk pertandingan besok (kemarin), semoga mereka (Aaron/Wooi Yik) bisa tampil lebih baik dan membalas dendam (kepada Pram/Yere)," ucap Rexy Mainaky dikutip BolaStylo dari The Star Malaysia.
Namun seusai pertandingan berakhir, legenda bulu tangkis Indonesia itu tak kuasa menahan tangisan kesedihannya.
Meski Aaron/Wooi Yik sukses revans, Rexy terpaksa melihat Yeremia cedera parah yang tergeletak lemas di atas lapangan seusai pertadingan berakhir.
Hal itu membuat Rexy Mainaky, selaku pebulutangkis kelahiran Indonesia ikut sedih bukan main sampai harus menghampiri Yeremia untuk memastikan kondisinya.
Saking parahnya, Yeremia harus menggunakan kursi roda saat akan keluar dari lapangan pertandingan.
Adapun tangisan Rexy Mainaky pecah saat melihat cedera yang dialami oleh Yeremia.
Dilansir BolaStylo.com dari Kompas.com, dalam momen itu Yeremia sempat mendapat bisikan dari Rexy Mainaky untuk tetap semangat menghadapi kondisinya.
Hal ini disampaikan langsung oleh Rexy kepada awak media usai ditemui pasca pertandingan perempat final Indonesia Open 2022.
"Tetap semangat, sepertinya ACL-nya kena. Dia masih mau kuat, dia sudah berikan yang terbaik," ucap Rexy sambil berkaca-kaca lalu membuang muka dan menangis.
Baca Juga: Indonesia Open 2022- Lagi-lagi Ditumbangkan Axelsen, Ginting : Kami Terus Mencari Celahnya di Mana
"Pada prinsipnya saya kasih semangat ke dia, masih usia muda." imbuhnya.
Cedera tak bisa membuat Yeremia menampilkan performa terbaiknya hingga terpaksa menyerah meski sempat unggul dan nyaris memenangi pertandingan.
Seusai pertandingan, dokter PP PBSI, dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS., Sp. KO memastikan bahwa Yeremia Rambitan mengalami cedera lutut.
Di mana ia kini harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) di rumah sakit pondok Indah, Bintaro.
Terlepas dari hal tersebut, hasil pertandingan menunjukan Aaron/Wooi Yik yang berhak melaju ke semifinal.
Sementara Pramudya/Yeremia gugur dan memastikan Indonesia gagal meraih gelar juara di Indonesia Open 2022.
Sebab di hari yang sama, tiga wakil Indonesia lainnya, Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia juga gugur.
Di sisi lain, Aaron Chia/Soh Wooi Yik menjaga asa Malaysia menjadi satu dari dua wakil Malaysia yang melaju ke babak semifinal Indonesia Open 2022.
Wakil Malaysia lainnya, tunggal putra Lee Zii Jia juga melaju ke semifinal usai mengalahkan wakil Singapura, Loh Kean Yew dengan skor 21-18, 16-21, 22-20.
Baca Juga: Rekap Indonesia Open 2022 - Bak Dijajah China, Tak Ada Wakil Merah Putih di Semifinal
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com,Thestar.com.my,bwfworldtour.bwfbadminton.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR