“Saya juga merasa pemasaran bisa lebih baik dalam mempromosikan pemain saat ini dan mantan legenda."
Baca Juga: Kemunduran 3 Ganda Putra Indonesia Tak Bikin Tuan Rumah Lega, Rexy Mainaky Ungkap Alasannya
"Lihatlah tenis dan bagaimana mereka mempertahankan bintang besar dan mantan legenda. Anda melihat mantan bintang duduk di tribun untuk menambah kilau ke beberapa turnamen besar, serta bintang dari olahraga lain seperti David Beckham, misalnya."
"Saya tidak pernah diundang ke salah satu (turnamen) utama BWF. Bahkan, saya belum pernah melihat BWF melakukan itu pada Lin Dan, Taufik Hidayat, Peter Gade atau Chong Wei. Beberapa penggemar yang lebih tua masih ingin melihat pemain ini. BWF tidak membawa mereka, sangat sulit untuk menjadi profesional."
Ia juga menyinggung banyak pemain yang bayarannya masih kurang.
"Melihat betapa menuntut bulu tangkis, terlalu banyak pemain yang tidak dibayar cukup,” tambah pemain Denmark itu.
Mantan pebulu tangkis Denmark ini menyebut jika penggemar bisa menjadi salah satu agen perubahan.
Kasus Lee Zii Jia bisa menjadi contoh, beberapa waktu lalu tunggal putra Malaysia itu hampir dihukum larangan bertanding dalam periode tertentu akibat kisruh terkait keinginannya menjadi pebulu tangkis profesional di luar pelatnas.
Namun, berkat penggemar yang mendukungnya, Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) akhirnya membatalkan sanksi tersebut dan memberi restu pada Lee Zii Jia untuk menjadi pemain profesional.
"Dengan media sosial, segala sesuatunya berubah. Saya selalu percaya bahwa kekuatan ada pada orang-orang terlepas dari budaya dan masyarakatnya."
"Ketika ada protes dan permintaan yang cukup, segalanya akan berubah, dan kami telah melihat ini."
"Salah satu contoh yang baik di sini adalah ketika Zii Jia hampir dilarang selama dua tahun oleh BA Malaysia karena ingin menjadi profesional. Para penggemar membuat perasaan mereka didengar, dan keputusan itu dibatalkan," pungkasnya.
Source | : | New Strait Times |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR