BolaStylo.com - Direktur Kepelatihan Ganda Malaysia, Rexy Mainaky mengaku geram melihat anak asuhnya gagal melaju ke final Malaysia Open 2022.
Hasil buruk itu didapati pasangan ganda putra terbaik Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik setelah melakoni laga semifinal Malaysia Open 2022.
Di babak semifinal turnamen BWF 750 itu, Aaron/Soh berhadapan dengan wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Sayang, pasangan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu dipaksa harus mengakui keunggulan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Bertanding di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Aaron/Soh tumbang dalam dua set langsung, 21-23 dan 9-21.
Atas hasil buruk ini, Aaron/Soh kembali gagal meraih gelar perdana pada turnamen remis BWF super series.
Baca Juga: Piala AFF U-19 2022 - Kesal Diimbangi Vietnam, Marselino Bicara Begini
Serta gagal menjadi perwakilan tuan rumah di final ajang BWF Super 750, Malaysia Open 2022.
Setelah pertandingan berakhir, Rexy Mainaky mengaku heran dengan pola permainan Aaron/Soh pada partai semifinal Malaysia Open 2022 kemarin.
Rexy melihat bahwa penyakit lama pasangan ganda putra terbaik Malaysia itu kumat.
Hal itu selalu terjadi setelah Aaron/Soh memasuki babak semifinal pada setiap turnamen resmi BWF.
"Di gim kedua itu, lawan baru unggul 5-1 tetapi mereka (Chia/Soh) sudah terlihat bingung harus bermain bagaimana," kata Rexy Mainaky dilansir dari Badminton Planet.
"Saya benar-benar heran dengan ini. Aaron/Wooi Yik bermain bagus di babak pertama, kedua dan perempat final."
"Tapi begitu memasuki babak semiifinal, saya tak tahu apa yang mereka pikirkan (karena selalu kalah, red)."
Baca Juga: Hasil Malaysia Open 2022 - Final Kelima Fajar/Rian, Duet Paling Subur!
"Saya rasa ini sudah bukan tentang skill dan teknik, tetapi ini lebih ke persoalan kekuatan mental," ungkapnya.
Tak hanya hasil buruk dari pasangan Aaron/Soh saja, Rexy Mainaky juga harus kehilangan kesempatan membawa pasangan Malaysia lainnya Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani ke partai final.
Menurut Nur Izzuddin Rumsani, pertandingan semifinal kemarin (melawan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto) memang cukup berat.
Apalagi, mereka memiliki tekanan yang sangat luar biasa sehingga tidak kuat menopang mental saat bertanding.
"Mental yang tidak cukup kuat, terlepas dari rekor pertemuan yang timpang, membuat kami cukup sulit untuk mengalahkan pasangan Indonesia," kata Nur Izzuddin dikutip dari Harian Metro Malaysia.
"Mungkin kami terlalu memikirkan kelebihan dan kekuatan mereka, menyebabkan kami tidak bisa fokus penuh," kata Nur Izzuddin.
Baca Juga: Hasil Malaysia Open 2022 - Bocah Ajaib Thailand Ngenes, Momota Pecah Rekor!
View this post on Instagram
Source | : | Harian Metro,Badminton Plamet,BWF Badminton |
Penulis | : | Sumakwan Wikie Riaja |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR