Rexy lalu menegaskan, "Mereka harus jujur dalam komunikasinya dengan kami, para pelatih, bilang kepada kami apa yang salah karena kami tidak tahu apa yang ada di kepala mereka."
Sejak ditunjuk menjadi direktur pelatih ganda Malaysia pada Oktober 2021, sepertinya baru kali ini Rexy merasa sangat berat, seolah-olah kepala mau pecah.
Eks rekan Ricky Subagja dalam meraih medali emas Olimpiade 1996 itu juga meminta ganda putra Malaysia bisa belajar dari wakil Indonesia dan Jepang yang cukup baik saat menghadapi tekanan.
"Saya ingin pasangan kami belajar dari pasangan Jepang dan Indonesia. Kalian tidak melihat mereka hancur di bawah tekanan seperti kami," ungkap Rexy.
Baca Juga: Media Malaysia Sebut Lee Zii Jia Mundur dari Malaysia Masters 2022, Viktor Axelsen Ikutan?
Pelatih asal Indonesia ini pun kemudian mengungkit bagaimana Aaron/Soh bisa terpeleset dan tertikung di gim pertama, padahal mereka sempat unggul 18-14.
"Bagaimana Aaron/Soh melepaskan keunggulan 18-14 di gim pertama, dan bagaimana pasangan Jepang tidak kehilangan ketenangan saat tertinggal?"
"Apakah pemain kami bahkan menganalisis kemenangan mereka sendiri di masa lalu? Karena sebagai pemain kelas dunia, kamu bisa berpikir itu keberuntungan," kritik Rexy dengan cukup pedas.
Meski mengkritik anak-anak asuhnya, Rexy sadar kondisi ini juga akan menjadi pekerjaan rumah dan tanggung jawabnya.
Kini, Rexy dan tim bulu tangkis Malaysia akan berusaha memperbaiki kekurangan demi mempersiapkan diri untuk Malaysia Masters 2022.
Source | : | NST.com.my |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR