BolaStylo.com - Pemain keturunan Indonesia, Ade Resky Dwicahyoo menderita saat bertanding melawan tunggal putra India, Kiran George di babak 32 besar Taipei Open 2022.
Bisa dibilang menderita, karena Ade Resky Dwicahyo sempat mengimbangi permainan tunggal putra peringkat ke-70 dunia itu.
Hal itu terbukti dengan Ade yang mampu meraih poin pertama pada gim satu dan gim kedua.
Bahkan, pemain kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara itu sempat unggul cukup jauh di gim kedua untuk skor 10-6.
Naasnya, Kiran George berhasil memanfaatkan beberapa kesalahan Ade Resky hingga meraih delapan poin beruntung dan berbalik unggul 12-10.
Hingga akhirnya, ia justru tumbang dalam permainan cepat straight game hanya dalam 34 menit.
Adapun pemain keturunan Indonesia yang kini mewakili Azerbaijan itu tumbang dengan skor sengit, 23-21, 21-17.
Hasil tersebut memperpanjang penderitaan Ade Resky yang selalu gugur di babak-babak awal setiap turnamen BWF Tour musim ini.
Dari 10 turnamen yang diikutinya tahun ini, Ade hampir selalu gugur di babak kualifikasi.
Baca Juga: Indonesia Masters 2022 - Bela Negara Lain, Pemain Keturunan Ini Bikin Tuan Rumah Menderita
Jika lolos dari babak kualifikasi, Ade Resky pun langsung gugur di babak 32 besar atau 16 besar.
Adapun pencapaian terbaik Ade Resky tahun ini ialah mencapai babak 16 besar India International 2022, Swiss Open 2022.
Pada India International 2022, Ade Resky tumbang di tangan wakil Jerman, Julien Carraggi.
Sementara di Swiss Open 2022, ia dikalahkan wakil India, Sameer Verma.
Kini, ia harus memperpanjang kegagalannya gugur di babak pertama Taipei Open 2022.
Adapun sebelumnya, Ade Resky sempat membela Indonesia di dua ajang Piala Dunia Junior.
Namun, ia memilih sengaja pindah kewarganegaraan karena dirinya ingin bermain di pentas dunia seperti Olimpiade.
Ia merasa persaingan di level senior cabang bulu tangkis Indonesia begitu berat.
Oleh karena itu, Ade Resky memilih pindah kewarganegaraan dari Indonesia ke Azerbaijan dan mewujudkan mimpinya tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Keputusan Ade Resky pindah kewarganegaraan pun sempat mendapat sorotan dari BWF saat ajang Olimpiade Tokyo 2020.
"Azerbaijan merupakan negara yang baik bagi kami. Mereka meminta saya bermain," kata Ade Resky dikutip dari laman resmi BWF.
"Kita memiliki banyak pemain di Indonesia dan saya tak bisa menjadi nomor satu di level junior, jadi saya tak bisa masuk ke tim senior.
"Salah satu pelatih saya bertanya apakah saya mau pindah ke negara lain untuk bermain. Saya menerimanya dan sekarang saya berada di Azerbaijan," jelasnya.
"Ini adalah Olimpiade pertama saya (Tokyo 2020). Keluarga saya sangat senang.
"Saya memiliki impian untuk bermain di Olimpiade dan di sini lah saya sekarang.
Federasi kami (Azerbaijan) juga sangat senang karena kami telah bekerja keras dalam dua tahun terakhir dan kami mampu mewujudkannya, kami lolos ke Olimpiade," jelasnya.
Baca Juga: Indonesia Masters 2022 - Bela Negara Lain, Pemain Keturunan Ini Bikin Tuan Rumah Menderita
View this post on Instagram
Source | : | bwfworldtour.bwfbadminton.com,BWFBadminton.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR