BolaStylo.com - Tim bulu tangkis Jepang berakhir gigit jari secara mengenaskan di babak final Taipei Open 2022.
Tim bulu tangkis Jepang sejatinya menjadi salah satu negara dengan peluang besar untuk memborong tiga gelar pada final Taipei Open 2022.
Pasalnya, mereka berhasil meloloskan tiga wakil yang tersebar di sektor tunggal putri, tunggal putra dan ganda putri.
Nahas, Ketiga wakil Jepang itu bukannya pulang membawa gelar juara tapi justru berakhir kandas usai babak belur dihajar lawan-lawannya di babak final.
Wakil Jepang pertama yang berakhir tumbang adalah tunggal putra unggulan mereka, Kodai Naraoka.
Junior Kento Momota ini harus menelan pil pahit kembali gagal juara usai dikalahkan wakil unggulan tuan rumah, Chou Tien Chen dalam pertempuran tiga gim.
Baca Juga: Hasil Taipei Open 2022 Bikin Rexy Mainaky Sumringah, Ganda Putra Non Unggulan Malaysia Banjir Pujian
Kodai tumbang dengan skor 21-14, 10-21, 6-21 dalam kurun waktu 1 jam 1 menit.
Hal senada juga terjadi pada tunggal putri Jepang, Saena Kawakami.
Saena juga harus mengakui keunggulan ratu bulu tangkis Taiwan, Tai Tzu Ying dalam pertarungan singkat dua gim.
Tunggal putri Jepang itu terpaksa ikhlas meraih posisi runner up setelah tumbang dengan skor 17-21, 16-21.
Setelah kehilangan dua wakilnya, nasib tim bulu tangkis Jepang makin ngenes usai wakil terakhir mereka di sektor ganda putri, Rui Hirokami/Yuna Kato tumbang.
Ganda putri Jepang itu sejatinya sudah berjuang keras dalam menghadapi wakil Hong Kong, Ng Tsz Yau/Tsang Hiu Yan, tapi berakhir tumbang dengan skor ketat 15-21, 21-18, 19-21.
Hasil ini pun memastikan Jepang gigit jari dan gagal membawa pulang satu pun gelar, padahal mereka menjadi satu dari dua negara yang paling banyak mengirim wakil ke babak final.
Jepang dan Taiwan tercatat menjadi negara dengan wakil terbanyak di babak final karena sama-sama mengirimkan tiga wakil.
Bedanya, Taiwan berhasil mengamankan dua gelar dan masih berpeluang mendapatkan satu gelar tambahan di partai terakhir lewat ganda putra mereka, Lee Yang/Wang Chi Lin, Sementara Jepang harus pasrah nihil gelar.
Source | : | tournament software |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR