Butuh satu pekan ke depan bagi Mochamad Iriawan selaku Ketua Umum PSSI mengumuman keputusan keluar dari AFF atau bertahan.
Baca Juga: Piala AFF U-16 2022 - Indonesia Ketiban Rejeki Nomplok Jelang Laga Hadapi Singapura!
Sementara itu banyak kemungkinan yang bisa terjadi setelah Indonesia keluar dari AFF, seperti salah satunya bergabung dengan federasi lain.
Hal itu memungkinkan Indonesia naik ke level yang lebih tinggi, bersaing dengan negara-negara kuat dan mapan di Asia, seperti Jepang, Korea Selatan dan Australia.
Salah satunya ke EAFF (Federasi Sepak Bola Asia Timur), meskipun pada federasi ini tidak memiliki kompetisi di kelompok umur.
Mengingat kelompok umur sangat penting bagi Indonesia, memoles bakat terbaik negeri yang berlimpah dan belum tentu dimiliki negara lainnya.
Baca Juga: Legenda Barcelona Resah, Keputusan Dani Alves Gabung Klub Pumas Dinilai Kurang Tepat
Kesempatan mendapatkan itu terbuka luas jika Indonesia bergabung dengan Federasi Asia Tengah (CAFA), diketahui ada sederet kompetisi di kelompok umur.
Termasuk kategori U-15, U-16, dan U-19, selain itu di kelompok putri terdapat kategori lebih komprehensif mulai dari U-15 hingga U-23 dan senior secara urut.
Selain itu CAFA juga dihuni negara-negara dengan sepak bola lebih maju dari Indonesia dari segi kualitas bermain individu dan kelompok.
Iran menjadi negara pertama, pemilik ranking ke-23 dunia, disusul Uzbekistan (77), Kirgiszstan (95), Tajikistan (108), Turkmenistan (135) dan Afghanistan (154).
Baca Juga: Demi Persiapan Kejuaraan Dunia 2022, Marcus Gideon Rela Tahan Rasa Sakit
Indonesia saat ini menempati rangking ke-155 dunia, artinya akan menjadi negara dengan peringkat terendah jika memaksa gabung ke CAFA.
View this post on Instagram
Source | : | bolastylo.bolasport.com,Berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR