Baca Juga: Tanpa Indonesia, China Mendominasi & Korsel Kunci Tiket Final Japan Open 2022!
Kembali ke nomor ganda putri, Ana/Tiwi merasa mampu mengimbangi permainan Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong.
Namun sayangnya, ganda putri Korea Selatan itu memiliki pertahanan yang kuat sehingga sulit dimatikan.
"Pertandingan yang sangat menguras tenaga dan pikiran,” kata Tiwi seusai laga.
"Kita merasa sudah memberikan yang maksimal, sudah mengeluarkan semua kemampuan yang kita punya," lanjut Ana.
"Lawan punya kekuatan seimbang, jadi tadi kita main kuat-kuatan saja. Mereka juga tidak mudah dimatikan," imbuhnya.
Beralih ke nomor ganda putra, Fajar/Rian kalah karena terkendala kebugaran fisik yang teruras.
"Ini bukan sebuah alasan tapi kita merasakan seperti itu, fisik kita terkuras dan kita kalah tenaga dari lawan," kata Fajar.
"Mereka sangat siap. Kita mencoba memainkan tempo pelan pun mereka sudah siap,"imbuhnya.
"Sebenarnya strategi yang kita terapkan sudah bagus di gim pertama," sambung Rian.
Baca Juga: MInus Marcus/Kevin & Axelsen, Perang Bintang Unggulan Pertama di Semifinal Japan Open 2022
"Tetapi setelah unggul 3-4 poin fokus kita hilang dan banyak melakukan kesalahan sendiri akhirnya lepas.
Di gim kedua kita coba untuk lebih berani sementara di gim ketiga kembali kita belum berhasil," jelasnya.
Terakhir, Chico mengakui bahwa ia bermain sedikit terburu-buru hingga kehilangan fokus dalam perebutan poin-poin penting.
Sementara sang lawan dapat bermain baik dan sulit untuk dimatikan langkahnya.
"Di poin-poin terakhir lawan lebih berani untuk menyerang saya. Saya juga bermain agak terlalu terburu-buru," kata Chico.
"Selain itu, Nishimoto hari ini bermain cukup rapi, tidak mudah dimatikan," imbuhnya.
Baca Juga: Semifinal Japan Open 2022 - Korsel Kunci Tiket Final, China Dominasi Semua Nomor
View this post on Instagram
Source | : | BWFBadminton.com,PBSI.id |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR