BOLASTYLO.COM - Sektor ganda campuran tim bulu tangkis Indonesia yang binaan PP PBSI saat ini tengah dalam kondisi yang kurang baik.
Setelah mendegradasi dua pasangan senior ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Fazil/Gloria Emanuelle Widjaja, PBSI kini dibilang tengah kesulitan .
Setelah kedua ganda campuran itu terdegradasi, Pelatnas kini mengandalkan tiga pasangan yang lebih muda yakni Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Adnan Maulana/Mychelle Chrystine Bandaso, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.
Baca Juga: Bayern Vs Barcelona - Meski Diterpa Kenangan Buruk, Xavi Malah Semakin Gregetan
Sayang, ketiga pasangan andalan ganda campuran Indonesia ini belum mampu meraih hasil positif di sepanjang musim 2022.
Hal ini membuat salah satu mantan pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Debby Susanto ikut merasa sedih.
Pasalnya, sektor ganda campuran sejatinya sempat menjadi ujung tombak untuk meraih prestasi di dunia bulu tangkis tapi kini mereka malah kesulitan.
"Pasti cukup sedih kalau melihat prestasi sekarang karena dulu ganda campuran selalu menjadi ujung tombak. Sekarang masih mencari celah," tutur Debby.
Menurutnya, sektor ganda campuran saat ini sedang dalam masa transisi dan masih belum stabil.
"Memang bisa dibilang sekarang lagi masa transisi. Sebelumnya, senior yang dikasih beban juara," ucap Debby Susanto dilansir dari Kompas.com.
"Begitu seniornya stop dan transisi ke junior, ada masa mereka belum terlalu siap kalau saya lihat."
"Jadi, belum stabil, prestasi masih naik turun," ungkapnya.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 - Pulangkan Sejumlah Pemain, Ini 23 Pemain Andalan Shin Tae-yong!
Peraih gelar juara All England Open 2016 ini melihat peta kekuatan sektor ganda campuran dunia saat ini hanya dikuasi oleh empat pasangan saja.
Keempat pasangan yang dimaksud adalah Sapsiree Taerattanachai/Dechapol Puavaranukroh (Thailand), Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China), Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang), dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (China).
"Dominasi masih empat teratas. China dua pasangan, Jepang dan Thailand," tutur Debby Susanto.
"Kalau kita lihat di televisi, mereka-mereka lagi yang ke semifinal. Tinggal mana yang kurang siap, bisa disalip yang lain," tambahnya.
Debby Susanto menilai sejatinya ada potensi Indonesia untuk merusak dominasi kekuatan ganda campuran dunia itu.
Terutama lewat pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang ranking BWF-nya masuk 10 besar dunia.
Akan tetapi, kondisi cedera yang dialami Praveen Jordan membuat pasangan senior Indonesia ini harus menepi terlalu lama.
"Praveen dan Melati bisa ada di situ, tapi kan Praveen sendiri lagi cedera dan pemulihan," imbuh Debby Susanto.
Baca Juga: Setelah Didepak Chelsea, Thomas Tuchel Dirumorkan Hijrah ke Italia?
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sumakwan Wikie Riaja |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR