BOLASTYLO.COM - Pakar sepak bola Vietnam, Vu Quang Huy ikut menyoroti kondisi skuad Indonesia saat ini.
Timnas Indonesia akhir-akhir ini berhasil tampil baik di berbagai kompetisi.
Setelah berhasil lolos ke babak utama Piala Asia baik di level senior maupun U-20, skuad Indonesia baru-baru ini sukses memenangi laga FIFA Matchday kontra Curacao.
Dalam laga yang digelar dua kali tersebut, skuad Indonesia berhasil meraih kemenangan dan mengatrol ranking FIFA mereka.
Melihat keberhasilan Indonesia memenangi laga kontra Curacao yang secara ranking FIFA jauh lebih unggul dari Indonesia, pakar sepak bola Vietnam, Vu Quang Huy pun ikut terkejut.
Vu Quang Huy menilai jika Curacao memang tak sekuat tahun 2019 silam, mengingat para pemain kuncinya kini sudah mulai tua dan kekuatan pemain muda mereka belum cukup baik.
Meski begitu, Vu Quang Hyu menilai jika kemenangan Indonesia atas Curacao menunjukkan perubahan kualitas yang kuat dari skuad Garuda di bawah asuhan Shin Tae-yong.
"Kekuatan Curacao tidak sebaik tahun 2019. Para pemain kuncinya masih ada, tetapi sudah tua, sedangkan kekuatan barunya masih sangat muda dan tak sebaik tahun 2019," ujar Vu Quang Huy dilansir dari BolaSport.com.
"Tentu saja Curacao sedikit menurun. Namun, saat Indonesia mengalahkan tim ini dua laga beruntun. Itu menunjukkan bahwa Shin Tae-yong dan timnya membuat perubahan kualitas yang kuat," katanya.
Menurutnya, Shin Tae-yong berhasil membuat Indonesia menjadi lawan yang sulit dikalahkan para tim Asia Tenggara saat ini.
Kondisi ini kemudian memberikan efek domino karena menciptakan dampak positif pada penonton.
"Sangat sulit bagi tim Asia Tenggara untuk menang melawan Indonesia sekarang," ucap Quang Huy.
"Saat tim-tim Indonesia (semua level umur) bermain bagus, itu juga menciptakan efek positif pada penonton," imbuhnya.
Vu lantas memuji jika kedispilinan menjadi hal dasar yang membantu perkembangan sepak bola Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong.
Pakar sepak bola asal Vietnam itu menilai jika di masa lalu kedispilinan dan kemampuan memahami aturan menjadi masalah yang menghantui Timnas Indonesia.
Namun, ia sudah mulai yakin Indonesia akan berubah ke arah yang lebih baik saat Shin Tae-yong mulai datang.
"Disiplin adalah hal dasar yang membantu perkembangan sepak bola Indonesia di bawah pelatih Shin Tae-yong," ujar dia.
"Namun, di masa lalu disiplin dan kemampuan untuk mematuhi aturan pemain Indonesia tidak tinggi serta dipengaruhi masalah sosial lainnya," katanya.
"Sejak Piala AFF 2020 saat Indonesia memiliki Shin Tae-yong, saya merasa mereka bisa seperti sepak bola Vietnam," ujar dia.
Terlepas dari pujian Vu Quang Hay, tugas Shin Tae-yong untuk mengawal sepak bola Indonesia ke arah yang lebih positif tentu masih panjang.
Shin harus kembali membuktikan kemampuan anak didiknya di berbagai turnamen yang akan datang salah satunya, Piala AFF 2022.
Di kompetisi level Asia Tenggara tersebut, Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia tentu diharapkan bisa mendapatkan gelar juara pertama mereka.
Prestasi terjauh Indonesia di kompetisi Piala AFF sementara ini adalah enam kali runner up yang didapat pada tahun 2000, 2002, 2004, 2010, 2016 dan 2020.
Source | : | Kompas.com,BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR