BOLASTYLO.COM - Manajer Arema FC, Ali Rifki berharap ke depannya Stadion Kanjuruhan, Malang mendapatkan renovasi setelah tragedi mengenaskan.
Nama Stadion Kanjuruhan, Malang saat ini masih hangat dalam pembicaraan penikmat sepak bola tanah air.
Terutama setelah tragedi mengenaskan pada Sabtu (30/9/2022) lalu dalam lanjutan laga pekan ke-11 Liga 1.
Saat itu, tim tuan rumah Arema FC berhadapan dengan musuh bebuyatannya Persebaya Surabaya.
Malang, Arema FC menelan kekalahan dan menyebabkan sejumlah pendukung yang hadir di Stadion Kanjuruhan langsung melakukan aksi protes dengan turun ke lapangan.
Baca Juga: Jelang Denmark Open 2022, Apriyani Rahayu Memuji Fadia Silva Sosok yang Tak Mudah Grogi
Akan tetapi, pihak keamanan menyemprotkan gas air mata ke arah tribun penonton yang mengakibatkan para pendukung panik.
Sehingga desakan penonton yang ingin keluar Stadion Kanjuruhan tidak dapat terelakan lagi.
Di mana pada kejadian tersebut, ratusan nyawa manusia menjadi korban.
Sehingga mengakibatkan tragedi mengenaskan ini menjadi salah satu yang terbesar dalam dunia sepak bola dunia.
Selepas kejadian naas ini, manajemen Arema FC melalui manajer Ali Rifki meminta agar Stadion Kanjuruhan direnovasi.
Dilansir dari BolaSport.com, Ali Rifkimeminta agar ke depannya Stadion Kanjuruhan dapat menggunakan single seat.
Baca Juga: Erik Ten Hag Beberkan Kunci Kesuksesan Man United Menang di Liga Eropa!
“Belum dapat informasi jelas soal renovasi Stadion Kanjuruhan,” kata Ali.
“Harapan kami Stadion Kanjuruhan bisa direnovasi yang memanusiakan manusia.”
“Dalam arti single seat akan diterapkan di Stadion Kanjuruhan,” ungkapnya.
Adapun wewenang renovasi Stadion Kanjuruhan, Malang ini ada di pihak Pemerintah.
“Saya menyampaikan stadion di Indonesia mohon diberi kelayakan yang lebih baik,” ucap Ali.
“Karena kami tergantung pada pemerintah daerah untuk stadion ini,” pungkasnya.
Baca Juga: Kata Herry IP Setelah Minions Turun Peringkat: Lawan Sudah Mempelajari!
View this post on Instagram
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Sumakwan Wikie Riaja |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR