BOLASTYLO.COM - Pemuda berusia 19 tahun bernama Nur Saguwanto harus berhutang demi bisa bayar infus di saat harus menahan rasa sakit mukanya yang melepuh dan kakinya patah dalam Tragedi Kanjuruhan.
Korban Tragedi Kanjuruhan, Nur Saguwanto berada dalam kondisi pilu di saat tubuhnya penuh luka dan kini hanya bisa pasrah di rumahnya.
Tak hanya luka fisik, Nur Saguwanto juga mengalami luka psikis yang belum sembuh dan harus berhutang demi bisa membayar infus.
Keluarga Saguwanto hanya mendapat penghasilan sebagai buruh tani belum tahu bagaimana kelanjutan pengobatan untuk sang anak yang jadi korban Tragedi Kanjuruhan.
Meski pemerintah sudah menyatakan akan menanggung semua biaya perawatan korban, kondisi Saguwanto masih memilukan dengan wajah melepuh dan pergelangan kakinya yang patah.
Baca Juga: Jelang Denmark Open 2022, Apriyani Rahayu Memuji Fadia Silva Sosok yang Tak Mudah Grogi
Gangguan fisik yang dialaminya di hari Sabtu Malam, 1 Oktober 2022 itu masih bisa terlihat jelas, meski pemuda asal Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen ini tak mengingat jelas tragedi.
Saat kejadian Saguwanto pingsan dan baru tersadar ketika sudah berada di RSUD Kanjuruhan dan mendapati kondisinya sudah seperti itu.
"Setelah gas air mata ditembakkan saya sudah tidak ingat apa yang terjadi. Tiba-tiba saja sudah ada di rumah sakit saja. Namun bersyukurnya saya masih bisa selamat," ucap Saguwanto.
Source | : | Suryamalang.tribunnews.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR