BOLASTYLO.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengaku tak ingin menjadi seorang pecundang dan pengecut jika memilih mundur dari jabatannya pasca Tragedi Kanjuruhan.
Keyakinan setinggi langit diperlihatkan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule dalam mempertahankan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.
Banyak desakan untuk mundur, tapi Iwan Bule tak peduli dengan hal tersebut dan terus melakukan apa yang diyakininya sebagai bentuk pertanggung jawaban.
"Mundur menurut kami tidak menyelesaikan masalah. Kita tunggu KLB nanti ada pencalonan (Ketua Umum)," ucap Iwan Bule.
"Kalau saya mundur, saya pengecut, saya pecundang. Bisa saja saya mundur kemudian tidur pulang ke rumah.
Baca Juga: Liverpool Vs Napoli - Mode Serius Juergen Klopp Akhirnya Dikeluarkan!
"Bagaimana mungkin saya meninggalkan apa yang terjadi sekarang," imbuhnya seperti dikutip dari Kompas.com.
Seolah ingin memberi bukti bahwa ia sudah melakukan tanggung jawabnya sebagai Ketum PSSI dalam Tragedi Kanjuruhan, Iwan Bule memamerkan usaha yang dilakukanya.
Meski tak diminta datang ke Malang, Iwan Bule tetap ngeyel dan hadir sebagai bentuk sikap, ia juga menyebut anak dan istrinya turut menangis saat itu.
"Saya delapan hari berada di Malang. Anak istri saya menangis ketika itu. Mereka meminta saya tidak ke Malang karena situasi masih berkabung dan tidak stabil," ujar Iwan Bule.
Baca Juga: Media dan Publik Vietnam Digemparkan dengan Ucapan Eks Kapten Timnas Indonesia
"Namun saya tetap ke sana. Saya harus menyikapi ini (tragedi Kanjuruhan) dengan ya ini transformasi sepak bola Indonesia saya lakukan, kunjungan saya lakukan." imbuhnya.
Menko Polhukam, Mahfud MD sekaligus Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan tak lelah mengingatkan soal tanggung jawab moral.
Tanggung jawab tersebut hanya bisa terpenuhi dengan mundurnya Iwan Bule dari kursi PSSI 1, itupun jika Iwan Bule mempunyai tanggung jawab moral kepada masyarakat Indonesia.
Hal ini disampaikan Mahfud MD saat menjadi keynote speaker di Forum Rektor Indonesia yang dihelat di Universitas Airlangga, Surabaya, Minggu (30/10/2022) lalu.
Baca Juga: Nasib Proyek Training Ground Arema FC Usai Juragan 99 Mundur
"Kita bilang, Anda tidak boleh kita pecat karena Anda orangnya FIFA. Tapi, kalau Anda punya tanggung jawab moral kepada masyarakat Indonesia, mundur!" ucap Mahfud MD.
"PSSI secara organisatoris tidak boleh kita intervensi, tetapi secara yuridis dia bertanggung jawab. Tanggung jawab pidana, karena telah menyebabkan kematian orang banyak." imbuhnya.
Source | : | Kompas.com,Kompas.tv |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR