BOLASTYLO.COM - CEO Piala Dunia 2022 Qatar, Nasser Al Khater mengklarifikasi kabar mengerikan terkait sekitar 6500 korban tewas saat pembangunan infrastruktur.
Kabar itu diberitakan pertama kali oleh media ternama di Inggris, The Independent, dalam laporannya pada Februari 2021.
Mereka melaporkan bahwa terdapat sekitar 6500 pekerja konstruksi yang meninggal dunia saat pembangunan infrastruktur Piala Dunia 2022, utamanya stadion.
Kemudian, kabar tersebut diperkuat laporan media lain, The Washington Post, yang mengatakan hal serupa.
Dalam laporannya, mereka mengklaim proyek Piala Dunia 2022 Qatar telah memakan ribuan korban jiwa.
Akan tetapi kabar tersebut masih simpang siur karena tidak jelas angkanya, namun yang jelas hal itu merusak citra Piala Dunia 2022 Qatar bahkan sebelum turnamen dimulai.
Tak ingin Piala Dunia 2022 Qatar terkesan horor dan mencekam, Nasser Al Khater pun mengklarifikasi kabar yang telah membuatnya geram itu.
Dengan tegas, Nasser Al Khater mengklarifikasi bahwa hal itu sama sekali tidak benar.
Ia menegaskan bahwa media terlalu menggemparkan informasi yang diterima sehingga yang sampai kepada masyarakat jauh berbeda dari fakta yang sesungguhnya.
Baca Juga: Tak Cuma Bawa Pemain Termuda, Timnas Jerman Juga Bawa Penghancur Lionel Messi ke Piala Dunia 2022
Nasser Al Khater tak memungkiri, bahwa terdapat korban yang meninggal dalam proyek Piala Dunia 2022.
Namun angka korban yang meninggal dunia tak sampai ribuan, bahkan puluhan, yakni hanya tiga orang saja.
Itu pun panitia pelaksana telah menerapkan standar internasional terkait langkah-langkah kesehatan dan keselamatan kerja yang telah diawasi langsung oleh FIFA.
Oleh karena itu, Nasser mengecam media telah 'berkhianat' dengan merusak citra Piala Dunia 2022 Qatar bahkan sebelum turnamen dimulai.
"Outlet media berfokus pada menyoroti hal-hal negatif," kata Nasser dikutip dari media Qatar, The Peninsula, Jumat (11/11/2022).
"Angka ini (kematian tiga pekerja) diberikan kepada mereka (media) berkali-kali tetapi sayangnya mereka tidak mempublikasikan yang sebenarnya," tegasnya.
Adapun munculnya angka 6500 pekerja konstruksi yang tewas itu merupakan akumulasi sejak Qatar pertama kali terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, yakni pada 2010 silam.
Atau bisa dibilang, akumulasi sejak 12 tahun yang lalu dan itupun masih simpang siur.
Berapa jumlah dan apa penyebab pekerja migran yang tewas belum diketahui secara pasti dan data-datanya.
Baca Juga: Tak Cuma Bawa Pemain Termuda, Timnas Jerman Juga Bawa Penghancur Lionel Messi ke Piala Dunia 2022
Terlepas dari isu yang membuat citra Piala Dunia 2022 horor itu, Nasser berupaya untuk menjadikan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia tersukses dalam sejarah.
"Prioritas utama kami adalah membuat turnamen ini sukses besar," kata Nasser.
"Kami fokus untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA pertama di negara-negara Arab, dan yang paling sukses dalam sejarah turnamen," jelasnya.
Adapun Piala Dunia 2022 tinggal sembilan hari lagi, di mana turnamen akan dimulai pada 20 November sampai 18 Desember mendatang.
Baca Juga: Tak Cuma Bawa Pemain Termuda, Timnas Jerman Juga Bawa Penghancur Lionel Messi ke Piala Dunia 2022
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR